Fenomena "remaja jompo" semakin marak diperbincangkan. Istilah ini merujuk pada anak muda yang sering mengeluhkan masalah kesehatan yang biasanya dialami oleh lansia, seperti pegal-pegal, nyeri punggung, dan kelelahan kronis. Ironisnya, kondisi ini bukan disebabkan oleh penyakit serius, melainkan gaya hidup yang kurang sehat.
Penyebab utama keluhan ini adalah kebiasaan duduk terlalu lama dengan posisi tubuh yang tidak ideal. Gaya hidup sedentari, di mana seseorang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk duduk, telah menjadi ancaman kesehatan di era modern. Bahkan, duduk terlalu lama disebut sebagai "merokok baru" karena dampak negatifnya bagi tubuh.
Posisi duduk yang buruk, seperti membungkuk atau memiringkan pinggang, ditambah dengan kurangnya aktivitas fisik, semakin memperparah masalah. Dunia kerja saat ini seringkali membuat orang sulit meluangkan waktu untuk berolahraga, sehingga tubuh menjadi kaku dan nyeri.
Konsumsi makanan dan minuman manis berlebihan juga berperan dalam memperburuk keluhan tersebut. Asupan gula yang tinggi dapat mengganggu metabolisme tubuh, terutama jika tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup.
Lalu, bagaimana cara mengatasi masalah ini? Solusinya sederhana: luangkan waktu setidaknya 30 menit setiap hari untuk berolahraga. Olahraga rutin dapat meningkatkan massa otot dan tulang, membakar lemak, melancarkan peredaran darah, dan mengurangi stres.
Selain itu, penting untuk melakukan peregangan ringan secara berkala saat duduk atau bekerja. Jangan biarkan tubuh terpaku dalam posisi yang sama terlalu lama. Setiap 20-30 menit, usahakan untuk berdiri, berjalan-jalan, dan melakukan peregangan ringan. Dengan perubahan gaya hidup yang sederhana, kita dapat mencegah dan mengatasi keluhan "remaja jompo" dan menikmati hidup yang lebih sehat dan aktif.