Aktivis Indonesia Mundur dari Misi Kemanusiaan ke Gaza: Kendala Teknis Jadi Alasan Utama

Rombongan aktivis Indonesia yang tergabung dalam Global Sumud Flotilla (GSF) dengan berat hati memutuskan untuk menghentikan partisipasi mereka dalam misi kemanusiaan menuju Gaza, Palestina. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan berbagai tantangan kompleks yang muncul selama persiapan pelayaran.

Menurut pengumuman resmi Global Peace Convoy (GPC) Indonesia, terdapat beberapa kendala utama yang melatarbelakangi keputusan ini. Salah satunya adalah kondisi teknis kapal yang belum memadai untuk melakukan pelayaran jarak jauh menembus blokade Gaza. Selain itu, cuaca ekstrem juga turut memperparah situasi dengan menyebabkan kerusakan pada beberapa kapal, termasuk armada dari Spanyol yang sempat transit di Tunisia.

Selain masalah teknis, jumlah kapal yang siap berlayar juga mengalami penurunan signifikan, sementara jumlah peserta terus bertambah. Kondisi ini memaksa Steering Committee Global Sumud Flotilla (SC GSF) untuk mengurangi jumlah peserta sesuai dengan kapasitas kapal yang tersedia.

Menanggapi situasi tersebut, GPC Indonesia mengambil langkah strategis dengan menyerahkan kuota kursi mereka kepada peserta internasional lainnya. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan peluang keberhasilan misi Global Sumud Flotilla secara keseluruhan.

Meskipun tidak dapat berpartisipasi langsung dalam pelayaran, GPC Indonesia menegaskan komitmen mereka untuk tetap mendukung penuh misi kemanusiaan ini. Dukungan tersebut diwujudkan melalui:

  • Pengiriman 30 aktivis terbaik yang siap secara fisik dan mental untuk terlibat dalam misi.
  • Penyumbangan lima kapal untuk memperkuat armada Global Sumud Flotilla.
  • Penyediaan akomodasi bagi para peserta internasional selama berada di Tunisia.

SC GSF sendiri memberikan apresiasi terhadap sikap GPC Indonesia yang dinilai sangat memahami tujuan misi GSF. Mereka memuji kontribusi finansial dan kampanye yang dilakukan oleh GPC Indonesia, serta kesediaan mereka untuk menyerahkan kuota kursi demi kelancaran misi.

GPC Indonesia meyakini bahwa keberhasilan GSF mencapai Gaza akan menjadi simbol keberhasilan dalam menembus blokade. Mereka juga menilai bahwa keterlibatan masif dari berbagai negara dalam GSF telah berhasil meningkatkan kesadaran dunia terhadap isu yang terjadi di Gaza.

Selanjutnya, GPC Indonesia akan kembali ke tanah air untuk mempersiapkan misi-misi berikutnya dengan lebih serius, profesional, dan terencana. Mereka menyadari bahwa perjuangan untuk membuka blokade Gaza adalah sebuah perjalanan panjang yang membutuhkan kesabaran, strategi, dan kolaborasi berkelanjutan.

GPC Indonesia juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia, khususnya Kedutaan Besar Indonesia di Tunisia, atas bantuan, pengamanan, dan fasilitas yang telah diberikan. Apresiasi juga disampaikan kepada seluruh masyarakat Indonesia atas dukungan, doa, dan keterlibatan mereka dalam misi ini.

Scroll to Top