Kanker serviks, atau kanker leher rahim, menjadi momok menakutkan bagi kaum wanita. Penyebab utama kanker ini adalah infeksi human papilloma virus (HPV). Terdapat puluhan jenis HPV yang dapat menginfeksi area genital, termasuk vagina, vulva, leher rahim, penis, skrotum, hingga anus.
Dari sekian banyak tipe HPV, sekitar 14 tipe tergolong berisiko tinggi dan dapat memicu perkembangan kanker serviks. Penting untuk dipahami bahwa kanker serviks tidak muncul secara tiba-tiba, meskipun pada beberapa kasus, perkembangannya bisa lebih cepat.
Infeksi HPV yang menetap, akibat sistem imun tubuh yang gagal melenyapkan virus, dapat menyebabkan perubahan abnormal pada sel-sel leher rahim. Jika tidak terdeteksi dini, perubahan ini akan berkembang menjadi kondisi prakanker dan akhirnya berujung pada kanker serviks.
Langkah pencegahan sangat krusial untuk melindungi diri dari infeksi HPV dan mengurangi risiko kanker serviks. Pemeriksaan kesehatan secara berkala menjadi kunci utama. Selain itu, hindari kontak langsung dengan kutil kelamin, jaga kebersihan tangan, dan praktikkan hubungan seksual yang aman.
Hindari Gonta-Ganti Pasangan Seksual
Hubungan seksual dengan banyak pasangan meningkatkan risiko terpapar HPV, yang merupakan faktor risiko utama kanker serviks. Oleh karena itu, hindari berganti-ganti pasangan seksual.
Vaksinasi HPV: Perlindungan Utama
Pemerintah telah menetapkan panduan vaksinasi HPV sebagai langkah preventif utama terhadap kanker serviks. Anak perempuan usia 9-13 tahun dianjurkan menerima dua dosis vaksin HPV dengan interval 12 bulan. Bagi perempuan berusia 13-45 tahun, disarankan untuk mendapatkan tiga dosis vaksinasi. Jarak antara dosis pertama dan kedua adalah dua bulan, dan dosis ketiga diberikan enam bulan setelah dosis kedua.
Dengan menjalankan vaksinasi sesuai rekomendasi, menerapkan perilaku seksual yang sehat, dan rutin melakukan pemeriksaan, risiko kanker serviks dapat ditekan secara signifikan. Lindungi diri Anda dan orang-orang yang Anda cintai.
