Rombongan Indonesia Mundur dari Misi Kemanusiaan ke Gaza

Jakarta – Sebuah rombongan dari Indonesia memutuskan untuk mengundurkan diri dari misi kemanusiaan internasional, Global Sumud Flotilla, yang bertujuan mengirimkan bantuan ke Gaza, Palestina. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan berbagai tantangan kompleks yang dihadapi dalam persiapan pelayaran.

Indonesia Global Peace Convoy (GPC) mengumumkan melalui akun Instagram mereka bahwa meskipun telah aktif mengikuti pelatihan dan koordinasi di Tunisia selama hampir dua minggu, mereka menghadapi kendala signifikan. Salah satu masalah utama adalah berkurangnya jumlah kapal yang siap berlayar, sementara jumlah peserta justru meningkat pesat. Akibatnya, Steering Committee Global Sumud Flotilla (SC GSF) terpaksa mengurangi jumlah peserta sesuai dengan kapasitas kapal yang tersedia.

Menyadari kondisi ini, IGPC Indonesia memutuskan untuk memberikan kesempatan kepada peserta internasional lainnya, sebagai langkah strategis untuk memastikan kesuksesan misi Global Sumud Flotilla secara keseluruhan. Meskipun tidak ikut berlayar, IGPC menegaskan komitmen mereka untuk tetap memberikan dukungan nyata dalam menyukseskan misi kemanusiaan maritim terbesar ini.

Global Peace Convoy sendiri merupakan gerakan kemanusiaan global yang bertujuan menembus blokade Israel di Laut Gaza sambil membawa bantuan bagi warga yang membutuhkan.

Gaza telah menjadi target agresi Israel sejak Oktober 2023, dengan alasan memburu milisi Hamas. Kementerian Kesehatan di Gaza mencatat bahwa lebih dari 64.756 orang tewas di wilayah tersebut akibat agresi Israel sejak Oktober 2023. Jumlah korban terus bertambah seiring dengan berlanjutnya serangan.

Sejak awal Maret, Israel menutup seluruh akses ke Gaza, menghambat pengiriman bantuan dan menyebabkan 2,4 juta warga, termasuk jurnalis dan pekerja kemanusiaan, menghadapi ancaman kelaparan. Serangan Israel terus berlanjut, dan Kementerian Kesehatan melaporkan bahwa lebih dari 12.206 orang tewas sejak pertengahan Maret ketika Israel meningkatkan bombardir di Gaza.

Scroll to Top