Serangan Israel di Gaza Meningkat: Ratusan Ribu Warga Mengungsi di Tengah Kelaparan

Kota Gaza dilanda serangan dahsyat oleh pasukan Israel, meratakan bangunan dan memaksa ribuan warga Palestina mengungsi. Serangan intensif ini menargetkan berbagai fasilitas, termasuk sekolah yang difungsikan sebagai tempat penampungan PBB.

Menurut laporan terbaru, sedikitnya 49 jiwa melayang akibat serangan terbaru ini. Jumlah korban tewas warga Palestina akibat serangan Israel di Jalur Gaza pada hari Sabtu saja mencapai 62 orang. Lebih dari 6.000 warga terpaksa meninggalkan rumah mereka di Kota Gaza akibat pemboman tanpa henti.

Pasukan Israel menyebarkan selebaran yang memperingatkan warga, yang sudah kelaparan dan ketakutan, untuk segera mengungsi. "Warga Kota Gaza hidup dalam kondisi yang sangat berat di bawah pengepungan dan pemboman yang berkelanjutan," ungkap Juru Bicara Pertahanan Sipil Palestina.

Jet tempur Israel dilaporkan menjatuhkan bom setiap 10 hingga 15 menit di bangunan tempat tinggal dan fasilitas umum, memberikan waktu yang sangat terbatas bagi warga untuk menyelamatkan diri. Meskipun menghadapi gempuran, banyak penduduk memilih untuk bertahan atau kembali setelah mencoba mengungsi ke kamp al-Mawasi yang padat dan kekurangan sumber daya.

Serangan Israel ke Gaza ini diklaim sebagai balasan atas serangan Hamas yang menewaskan 1.200 orang pada Oktober 2023. Israel juga menuduh Hamas masih menahan sejumlah sandera sejak serangan tersebut.

Pengeboman dan operasi militer besar-besaran telah menyebabkan kerusakan parah di Gaza. Jumlah korban tewas akibat serangan Israel telah melampaui 64.000 orang, menyebabkan ratusan ribu lainnya luka-luka, dan memaksa lebih dari satu juta warga mengungsi dari rumah mereka.

Scroll to Top