Kekecewaan NATO Eropa Memuncak: Trump Bungkam Soal Serangan Drone Rusia ke Polandia

LONDON – Negara-negara anggota NATO di Eropa dilaporkan merasa kecewa dan kebingungan atas respons yang ditunjukkan Washington terhadap dugaan serangan drone Rusia yang memasuki wilayah udara Polandia. Situasi ini memperdalam jurang pemisah di antara para anggota aliansi tersebut.

Ketidakberpihakan mantan Presiden AS Donald Trump dalam menyalahkan Moskow atas insiden yang terjadi pada hari Rabu lalu dipandang oleh sejumlah anggota blok sebagai kurangnya komitmen terhadap pertahanan bersama.

Absennya keterlibatan langsung aset militer AS dalam menghadapi dugaan serangan tersebut juga menjadi sorotan. Pejabat AS menjelaskan bahwa tanggung jawab pengawasan wilayah udara Polandia di dalam NATO pada saat itu berada di bawah komando militer Belanda.

Sikap Trump terhadap insiden ini menuai berbagai reaksi, mulai dari kekecewaan, kebingungan, hingga kegelisahan. Seorang pejabat Jerman bahkan menyatakan bahwa anggota NATO Eropa merasa "tidak dapat mengandalkan apa pun" dari pemerintahan Trump.

Seorang diplomat Eropa Timur menggambarkan "keheningan" Washington terkait isu ini sebagai sesuatu yang "hampir memekakkan telinga," sementara seorang pejabat Italia mengungkapkan bahwa mayoritas anggota NATO tidak puas dengan respons yang diberikan AS.

Pemerintah Polandia sendiri mengklaim telah mendeteksi setidaknya 19 pelanggaran wilayah udara oleh pesawat nirawak Rusia selama periode tujuh jam pada hari Rabu, dan menyebut insiden itu sebagai tindakan yang "disengaja" dan "belum pernah terjadi sebelumnya." Polandia juga menggelar pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB terkait masalah ini.

Trump meremehkan tuduhan tersebut, menyiratkan bahwa insiden itu "bisa saja merupakan kesalahan." Ia juga menyatakan "tidak senang dengan situasi ini" dan berharap masalah ini akan "berakhir begitu saja."

Moskow menanggapi dengan menyatakan bahwa klaim Warsawa tidak didukung bukti dan dibesar-besarkan oleh "pihak yang pro-perang di Eropa." Utusan Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, berdalih bahwa drone yang digunakan dalam serangan terhadap target militer Ukraina "secara fisik" tidak dapat mencapai wilayah Polandia.

Sementara itu, para pemimpin Eropa, termasuk Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen, mengutuk dugaan serangan tersebut sebagai tindakan "sembrono" dan menyatakan solidaritas dengan Polandia.

Scroll to Top