Waspada! Kasus Demam Berdarah di Bontang Meningkat, Dua Korban Jiwa Berjatuhan

Kota Bontang, Kalimantan Timur, tengah menghadapi lonjakan kasus demam berdarah dengue (DBD) yang mengkhawatirkan. Pada bulan September ini, dilaporkan telah terjadi dua kasus kematian akibat penyakit tersebut, menjangkiti warga Kelurahan Kanaan dan Loktuan.

Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Bontang membenarkan adanya dua kasus kematian tersebut. Meskipun detail lokasi domisili korban masih belum bisa diumumkan secara rinci. Data resmi terkait kasus kematian juga masih dalam proses pembaruan di sistem pemetaan Diskes.

Hingga saat ini, tercatat sembilan kasus DBD baru di Bontang pada bulan September. Tanjung Laut Indah menjadi wilayah dengan kasus terbanyak, yakni empat kasus. Disusul Berebas Tengah dengan tiga kasus, serta Loktuan dan Tanjung Laut masing-masing satu kasus. Selain itu, satu kasus dengue shock syndrome (DSS) juga terjadi di Kelurahan Loktuan.

Secara keseluruhan, jumlah kasus DBD di Bontang telah mencapai 152 kasus, dengan total notifikasi dengue sebanyak 332.

Pemerintah Kota Bontang sebelumnya telah mengimplementasikan program Wolbachia sebagai upaya pengendalian penyebaran nyamuk Aedes aegypti. Monitoring penyebaran nyamuk telah dilakukan sebanyak lima kali pada awal tahun ini.

Hasilnya menunjukkan penurunan populasi nyamuk di Kecamatan Bontang Utara, dari 36,3 persen menjadi 34 persen. Penurunan juga terjadi di Bontang Barat, dari 75 persen menjadi 61 persen. Meskipun demikian, angka ini bersifat dinamis dan dapat bervariasi di berbagai lokasi. Khususnya di Bontang Barat, sampel diambil dari 10 lokasi yang berbeda.

Scroll to Top