Kasus penculikan dan pembunuhan tragis Ilham Pradipta (37), seorang kepala cabang bank di Jakarta, memasuki babak baru yang mengejutkan. Anggota TNI dengan inisial Kopda FH diduga kuat terlibat dalam kejahatan ini.
Ilham Pradipta diduga menjadi korban penculikan pada 20 Agustus dan ditemukan tak bernyawa di Bekasi, Jawa Barat, sehari kemudian.
Penyelidikan intensif yang dilakukan Polda Metro Jaya telah mengamankan 15 orang tersangka dengan peran yang berbeda-beda.
RS diduga berperan dalam menyediakan tim pemantau dan ahli IT. Dwi Hartono diduga sebagai dalang intelektual dan penyedia tim penculik. Tersangka lainnya, Ken, YJ, AA, Eras, AT, dan RAH, diduga terlibat langsung dalam aksi penculikan.
Eras, melalui pengacaranya, mengungkapkan bahwa dirinya diperintah oleh seseorang berinisial F untuk menculik Ilham. F menghubungi Eras pada 18 Agustus dan menawarkan pekerjaan tersebut pada 19 Agustus. Eras menyetujui tawaran tersebut, dan penculikan dilakukan pada 20 Agustus sesuai arahan F. Eras mengaku telah menyerahkan Ilham kepada ‘Tangan Kanan Bos’ dalam keadaan hidup, dan menerima Rp 45 juta sebagai upah.
TNI membenarkan bahwa F adalah anggotanya dan akan menindak tegas jika terbukti bersalah. Kepala Pusat Penerangan TNI menegaskan komitmen untuk memproses secara hukum setiap prajurit yang melanggar hukum.
Danpomdam Jaya membenarkan keterlibatan oknum TNI dalam kasus ini. Kopda FH kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.
Kolonel Donny Agus Priyanto menjelaskan bahwa FH dicari satuan karena absen tanpa izin dinas saat kejadian penculikan. Perannya diduga sebagai perantara untuk mencari dan menjemput paksa korban.
Pemeriksaan mengungkap bahwa Kopda FH diduga menerima sejumlah uang dalam kasus ini. Kapuspen TNI menyatakan bahwa motif FH adalah menerima sejumlah uang sebagai perantara dalam mencari orang untuk melakukan penjemputan paksa. Jumlah uang yang diterima dan identitas pemberinya masih dalam penyelidikan.
Status FH saat kejadian adalah dalam pencarian oleh satuan karena tidak hadir tanpa izin (THTI). Update pemeriksaan akan terus disampaikan oleh Danpomdam Jaya.