Jakarta – Israel melayangkan protes keras kepada pemerintah Spanyol terkait pembatalan final balap sepeda Vuelta a Espana. Penyebabnya adalah demonstrasi besar oleh kelompok pro-Palestina yang memblokade rute balapan.
Aksi protes ini terkait dengan keikutsertaan tim Israel-Premier Tech dalam kompetisi tersebut. Para demonstran juga menyerukan diakhirinya agresi Israel di Jalur Gaza.
Menurut laporan, aksi pro-Palestina di Madrid melibatkan sekitar 100 ribu orang. Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, bahkan menuding Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, sebagai pihak yang "mendorong" demonstrasi tersebut.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sebelumnya memuji tim Israel-Premier Tech karena tetap berkompetisi meski menghadapi gelombang protes. Tim ini dimiliki oleh pengembang properti Israel-Kanada, Sylvan Adams, dan berstatus sebagai tim swasta, bukan perwakilan negara.
Kemarahan Israel semakin memuncak setelah pernyataan Sanchez yang menilai Spanyol sebagai contoh bagi dunia dalam membela hak asasi manusia. Wakil Perdana Menteri sayap kiri, Yolanda Diaz, juga memuji masyarakat Spanyol karena "memberikan pelajaran kepada dunia".
"Israel tidak dapat bersaing dalam ajang apa pun selama terus melakukan genosida," tegas Diaz.
Agresi Israel di Gaza sejak Oktober 2023 telah menelan lebih dari 64 ribu korban jiwa, mayoritas adalah perempuan dan anak-anak. Ratusan ribu lainnya terluka dan mengungsi, sementara bantuan kemanusiaan sangat terbatas akibat pembatasan oleh Israel.