Jakarta – Pasar keuangan Indonesia kembali mencatatkan arus modal keluar (net outflow) dari investor asing pada pekan lalu. Meskipun angkanya sedikit menyusut dibandingkan minggu sebelumnya, tren negatif ini memicu kekhawatiran di kalangan pelaku pasar.
Berdasarkan data Bank Indonesia untuk periode 8-11 September 2025, total net outflow mencapai Rp 14,24 triliun. Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan outflow pada minggu sebelumnya yang mencapai Rp 16,85 triliun. Penjualan bersih (net sell) terjadi di seluruh instrumen investasi, dengan rincian:
- Pasar Saham: Rp 2,22 triliun
- Surat Berharga Negara (SBN): Rp 5,45 triliun
- Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI): Rp 6,57 triliun
Tren net outflow ini telah berlangsung selama tiga minggu berturut-turut, dengan total mencapai Rp 31,34 triliun. Khusus untuk SRBI, outflow telah terjadi selama empat minggu berturut-turut dengan nilai total Rp 23,43 triliun.
Peristiwa penting yang diduga menjadi pemicu kekhawatiran investor adalah reshuffle Kabinet Merah Putih yang dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin, 8 September 2025. Reshuffle ini merupakan yang pertama sejak Prabowo menjabat pada 20 Oktober 2024. Beberapa Menteri mengalami pergantian, termasuk Menteri Keuangan yang kini dijabat oleh Purbaya Yudhi Sadewa, menggantikan Sri Mulyani. Selain Menteri Keuangan, beberapa nama baru lainnya yang dilantik adalah:
- Menteri Perlindungan Pekerja Migran: Mukhtarudin
- Menteri Koperasi: Ferry Juliantono
- Menteri Haji dan Umrah: Mochamad Irfan Yusuf
- Wakil Menteri Haji dan Umrah: Dahnil Anzar Simanjuntak
Secara kumulatif, sepanjang tahun 2025 (hingga 11 September), data setelmen menunjukkan bahwa investor asing mencatatkan net outflow sebesar Rp 54,33 triliun di pasar saham dan Rp 117,72 triliun di SRBI. Namun, terdapat pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 58,94 triliun di pasar SBN.