Waspada Campak! KLB di Jakarta Barat, Ini Langkah Pencegahannya

Jakarta digegerkan dengan Kejadian Luar Biasa (KLB) campak di Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat. Sebanyak 38 kasus campak telah terkonfirmasi, mendorong Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat untuk bergerak cepat.

Sudinkes Jakarta Barat meningkatkan pengawasan di seluruh wilayah. Langkah konkretnya meliputi pelacakan kontak erat pasien campak dan pengiriman sampel untuk pemeriksaan lebih lanjut. Selain itu, akan diadakan Outbreak Response Immunization (ORI) dan imunisasi susulan untuk menjangkau mereka yang belum mendapatkan vaksin.

Mengingat campak sangat menular melalui udara – percikan ludah, ingus, bahkan sentuhan benda yang terkontaminasi – masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan. Vaksinasi campak rubella sesuai jadwal adalah langkah paling efektif. Selain itu, terapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan jika muncul gejala ruam.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Sudinkes Jakarta Barat menekankan pentingnya imunisasi. "Harus khawatir kalau belum imunisasi. Jadi, anaknya segera diimunisasi dan terapkan perilaku hidup bersih sehat," tegasnya.

Hingga saat ini, KLB campak masih terpusat di Kelurahan Kapuk, sementara wilayah lain masih dalam tahap analisis.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mencatat 218 kasus campak dan 63 kasus rubella hingga awal September 2025. Untungnya, belum ada laporan kematian akibat penyakit ini. Kasus-kasus tersebut salah satunya terdeteksi di Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, dengan 38 kasus positif campak.

Oleh karena itu, masyarakat Jakarta, khususnya warga Kapuk, diharapkan untuk meningkatkan kewaspadaan dan segera mengambil langkah pencegahan yang diperlukan. Imunisasi adalah kunci untuk melindungi diri dan keluarga dari bahaya campak.

Scroll to Top