Moskow – Gelombang serangan udara besar-besaran dilancarkan Ukraina dengan menggunakan ratusan drone, menyasar berbagai wilayah di Rusia. Serangan ini memicu kebakaran di kilang minyak Kirishi yang berlokasi di wilayah barat laut Rusia.
Serangan drone tersebut terjadi pada Minggu (14/9) dini hari, dengan target yang tersebar di berbagai lokasi. Meskipun demikian, tidak ada laporan mengenai korban luka dalam insiden ini.
Eskalasi serangan drone dari kedua belah pihak, Ukraina dan Rusia, terus meningkat di tengah upaya global untuk mencari solusi bagi konflik yang berkepanjangan di Eropa.
Beberapa drone bahkan sempat memasuki wilayah udara Polandia, yang merupakan anggota NATO, sebelum akhirnya berhasil ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara. Ukraina sendiri semakin gencar menyerang fasilitas kilang minyak dan jaringan pipa di wilayah Rusia, yang merupakan salah satu negara pengekspor minyak terbesar di dunia.
Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim telah berhasil menembak jatuh setidaknya 361 drone, termasuk sejumlah bom udara berpemandu dan rudal HIMARS buatan Amerika Serikat. Detail mengenai lokasi serangan tidak diungkapkan secara rinci.
Pejabat Rusia menyatakan bahwa kilang minyak Kirishinefteorgsintez, milik perusahaan Surgutneftegaz, menjadi salah satu target utama serangan drone Ukraina.
Gubernur wilayah Leningrad, Alexander Drozdenko, mengonfirmasi bahwa tiga drone berhasil dihancurkan di wilayah Kirishi. Puing-puing drone yang ditembak jatuh sempat memicu kebakaran di area tersebut, namun berhasil dipadamkan dengan cepat.
Komando drone Ukraina mengklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap kilang minyak Rusia tersebut, dan menyatakan telah "melancarkan serangan yang berhasil."
Skala kerusakan akibat serangan drone Ukraina pada kilang minyak di wilayah Rusia masih belum dapat diverifikasi secara independen.
Kilang minyak Kirishi memproses sekitar 17,7 juta metrik ton minyak mentah Rusia per tahun, atau sekitar 6,4 persen dari total produksi negara tersebut.
Sebagai tanggapan, Rusia mengumumkan bahwa pasukannya telah menembakkan rudal jelajah hipersonik Zirkon ke sebuah target di Laut Barents. Selain itu, jet tempur pengebom supersonik Sukoi-34 juga melakukan serangan sebagai bagian dari latihan militer gabungan dengan Belarusia.