Ketegangan di Timur Tengah mencapai titik didih setelah serangan Israel di Doha, Qatar, yang menewaskan anggota Hamas dan petugas keamanan setempat. Perdana Menteri Qatar menyerukan kepada dunia internasional untuk mengakhiri "standar ganda" dan menuntut pertanggungjawaban Israel atas tindakan mereka. Seruan ini muncul menjelang KTT darurat yang melibatkan para pemimpin negara-negara Arab dan Islam, sebagai bentuk solidaritas dan tekanan terhadap Israel.
KTT yang dijadwalkan pada hari Senin ini bertujuan untuk membahas rancangan resolusi terkait serangan Israel terhadap Qatar dan meningkatkan tekanan global untuk mengakhiri konflik serta krisis kemanusiaan di Gaza. Para pemimpin seperti Presiden Iran, Perdana Menteri Irak, dan Presiden Turki diperkirakan akan hadir. Pemimpin Palestina, Mahmud Abbas, telah tiba di Doha untuk berpartisipasi dalam pertemuan penting ini.
PM Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, menekankan bahwa diamnya komunitas internasional dan kegagalan dalam menuntut pertanggungjawaban Israel menjadi pendorong utama tindakan Israel. Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, menambahkan bahwa perilaku Israel telah meluas menjadi isu ekspansionisme di kawasan yang memerlukan persatuan negara-negara Arab dan Islam untuk mencari solusi.
Di tengah kecaman internasional, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio tiba di Israel sebagai simbol dukungan. Kunjungan ini dilakukan meskipun Presiden AS Donald Trump mengungkapkan kemarahannya atas serangan di Doha yang tidak diinformasikan sebelumnya kepada Washington. Langkah ini menunjukkan upaya pemerintahan Trump untuk menyeimbangkan hubungan dengan sekutu-sekutu utama di Timur Tengah, meskipun mendapat sorotan luas atas serangan tersebut.
Serangan Israel di Gaza terus berlanjut, dengan laporan terbaru menyebutkan sedikitnya 13 warga Palestina tewas dalam serangan udara. Militer Israel mengklaim menargetkan gedung-gedung yang digunakan Hamas untuk memantau pergerakan pasukan Israel dan merencanakan serangan.
Di tengah konflik yang berkecamuk, situasi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk. Kementerian Kesehatan setempat melaporkan bahwa puluhan orang dewasa telah meninggal dunia akibat malnutrisi dan kelaparan. Meskipun bantuan kemanusiaan terus disalurkan, jumlahnya masih jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan besar wilayah tersebut. Akses air bersih juga semakin terbatas, memaksa warga untuk mengantri dan membawa air dalam jeriken dan ember.
KTT darurat ini diharapkan dapat menghasilkan posisi Arab-Islam yang tegas dan bersatu, serta memberikan tekanan yang lebih besar kepada Israel dan Amerika Serikat untuk mencari solusi yang adil dan berkelanjutan bagi konflik yang telah berlangsung lama ini.