Penyakit campak masih menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Jayapura. Pemerintah Kota Jayapura, melalui Dinas Kesehatan, terus berupaya menekan angka kasus campak pada balita dan anak-anak.
Dinas Kesehatan Kota Jayapura membagi penanganan imunisasi campak menjadi dua kelompok usia, yaitu balita dan anak usia sekolah dasar (SD). Untuk balita usia 9 bulan, target imunisasi mencapai 6.400 anak. Pelaksanaan imunisasi dilakukan di Posyandu dan Puskesmas yang tersebar di seluruh kelurahan, kampung, dan distrik di Kota Jayapura. Hingga saat ini, cakupan imunisasi campak untuk balita telah mencapai lebih dari 40%. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun 2024, di mana cakupan imunisasi mencapai 86% hingga 90%.
Beberapa faktor yang menyebabkan orang tua enggan membawa anaknya untuk imunisasi antara lain kekhawatiran dari keluarga, kondisi kesehatan anak, dan alasan lainnya.
Sementara itu, untuk anak-anak kelas 1 SD usia 6 tahun ke atas, Dinas Kesehatan menargetkan 6.342 anak untuk mendapatkan imunisasi campak. Tim UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) terjun langsung ke sekolah-sekolah untuk memberikan pelayanan imunisasi.
Pada tahun 2025, tercatat 47 kasus suspek campak di Kota Jayapura. Setelah mendapatkan penanganan medis, jumlah kasus suspek menurun menjadi 22 anak, dan tidak ada laporan kasus kematian akibat campak.
Pemerintah Kota Jayapura mengimbau masyarakat, khususnya orang tua, untuk segera membawa anaknya melakukan imunisasi campak. Imunisasi berperan penting dalam meningkatkan kekebalan tubuh anak dan melindungi mereka dari risiko terinfeksi penyakit campak. Dengan imunisasi, anak-anak dapat tumbuh sehat dan terhindar dari berbagai penyakit berbahaya.