LONDON – Inggris Raya meningkatkan kehadirannya di Eropa Timur dengan mengirimkan jet-jet tempur mutakhir ke Polandia, sebagai bagian dari misi pertahanan kolektif NATO. Langkah ini merupakan respons tegas terhadap insiden pelanggaran wilayah udara Polandia oleh 19 drone Rusia beberapa waktu lalu.
Insiden tersebut, yang terjadi saat Rusia gencar menyerang Ukraina, hanya menunjukan bahwa empat drone berhasil dicegat, itupun dengan bantuan jet tempur F-35 Belanda. Moskow sendiri membantah tuduhan pelanggaran wilayah udara dan meminta bukti konkret.
Kementerian Pertahanan Inggris menyatakan bahwa jet-jet tempur Typhoon dari RAF Coningsby akan bergabung dengan sekutu dari Denmark, Prancis, dan Jerman dalam memperkuat pertahanan NATO di sisi timur. Dukungan tambahan akan diberikan oleh pesawat pengisian bahan bakar udara Voyager dari RAF Brize Norton.
Perdana Menteri Inggris, Sir Keir Starmer, menegaskan bahwa tindakan Rusia merupakan ancaman langsung terhadap keamanan Eropa dan pelanggaran hukum internasional. Oleh karena itu, Inggris mendukung penuh upaya NATO memperkuat sisi timur melalui operasi "Eastern Sentry". Menurut Starmer, kehadiran jet tempur ini bukan sekadar unjuk kekuatan, tetapi sangat penting dalam mencegah agresi, menjaga keamanan wilayah udara NATO, serta melindungi keamanan nasional dan sekutu.
"Kami akan terus mendukung Ukraina dan meningkatkan tekanan terhadap [Presiden Rusia Vladimir] Putin hingga tercapai perdamaian yang adil dan abadi," tegasnya.
Menyusul insiden di Polandia, Rumania juga menyampaikan klaim serupa. Kremlin bersikeras bahwa drone Rusia memasuki Polandia karena gangguan, namun para pemimpin Eropa meyakini bahwa pelanggaran tersebut merupakan provokasi yang disengaja.
Perdana Menteri Polandia, Donald Tusk, menyebut insiden itu membawa negaranya "ke titik paling dekat dengan konflik terbuka sejak Perang Dunia II."
Menteri Pertahanan Inggris, John Healey, menyatakan bahwa pesan untuk Moskow sangat jelas: "Putin menguji NATO, NATO merespons dengan persatuan, dan Inggris akan memainkan peran penuh kami. Ketika kami diancam, kami merespons bersama," tegasnya.
Kementerian Luar Negeri Inggris juga telah memanggil Duta Besar Rusia di London, Andrei Kelin, atas pelanggaran yang dianggap "sama sekali tidak dapat diterima".
Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, mengumumkan operasi "Penjaga Timur" yang akan melibatkan pengerahan peralatan di perbatasan dengan Belarusia, Rusia, dan Ukraina untuk mencegah potensi agresi Rusia. Operasi ini menggarisbawahi kekhawatiran tentang potensi perluasan perang tiga tahun Rusia di Ukraina.
Sebelumnya, enam pesawat tempur Typhoon RAF telah ditempatkan di Polandia antara April dan Juli sebagai bagian dari misi pengawasan udara NATO yang ditingkatkan, mencatatkan hampir 500 jam terbang.