Trump Perintahkan Serangan Militer ke Kapal Venezuela, Situasi Memanas!

Presiden AS, Donald Trump, kembali membuat gebrakan kontroversial dengan memerintahkan serangan militer terhadap sebuah kapal yang diklaim milik Venezuela. Serangan ini dilakukan atas dasar tuduhan bahwa kapal tersebut digunakan untuk menyelundupkan narkoba ilegal ke Amerika Serikat.

Menurut Trump, operasi militer ini berhasil menewaskan tiga orang yang disebutnya sebagai "teroris". Ia juga mengklaim bahwa sejumlah besar kokain dan fentanyl ditemukan mengambang di laut setelah serangan. Trump dengan tegas memperingatkan bahwa AS akan terus memburu siapapun yang terlibat dalam perdagangan narkoba yang membahayakan warga Amerika.

Serangan ini menjadi yang kedua dalam kurun waktu kurang dari dua minggu, menandai penggunaan kekuatan militer yang semakin agresif dan belum pernah terjadi sebelumnya oleh pemerintahan Trump. Biasanya, AS mengandalkan Coast Guard dan aparat penegak hukum untuk memeriksa kapal yang dicurigai. Namun, Trump berpendapat bahwa kartel narkoba harus dikategorikan sebagai organisasi teroris asing, sehingga membuka jalan bagi penggunaan kekuatan militer.

Tindakan ini menuai kritik dari berbagai pihak yang mempertanyakan dasar hukumnya dan bahkan menganggapnya sebagai potensi kejahatan perang. Detail mengenai lokasi dan bagaimana serangan itu dilakukan masih belum jelas, termasuk apakah drone digunakan dalam operasi tersebut.

Maduro Geram, Tuding AS "Penguasa Kematian dan Perang"

Pemerintah Venezuela dengan keras membantah tuduhan AS. Menteri Dalam Negeri Venezuela, Diosdado Cabello, menegaskan bahwa tidak ada awak kapal yang terkait dengan jaringan kriminal atau perdagangan narkoba.

Presiden Nicolas Maduro mengecam keras tindakan AS, menyebut para pejabat AS sebagai "penguasa kematian dan perang". Ia menegaskan bahwa Venezuela akan sepenuhnya menggunakan haknya untuk membela diri terhadap "agresi AS". Maduro juga sering menuduh AS berupaya menggulingkan pemerintahannya.

Ketegangan antara AS dan Venezuela semakin memuncak dalam beberapa pekan terakhir. AS telah mengirimkan sejumlah kapal perang ke perairan dekat Venezuela untuk menekan Maduro, yang dituduh memimpin kartel perdagangan kokain. Bahkan, AS menawarkan imbalan sebesar US$50 juta bagi siapa saja yang dapat menangkap Maduro.

Scroll to Top