Trauma Bullying Masa Kecil, Chikita Meidy Sulit Percaya Orang Lain

Mantan penyanyi cilik Chikita Meidy mengungkap pengalaman pahitnya menjadi korban bullying saat masih duduk di bangku sekolah. Pengalaman ini membekas dan memengaruhi kehidupannya hingga dewasa.

Ketika menjadi bintang tamu di sebuah acara televisi, Chikita menceritakan bahwa ia tak hanya menerima perundungan fisik, tetapi juga ujaran kebencian. Teman-temannya seolah tak tulus berteman dengannya, melainkan menghujat dan merundungnya.

Menurutnya, teman-temannya salah paham karena ia dianggap ‘diistimewakan’ di sekolah. Profesi sebagai penyanyi membuat Chikita harus pulang lebih cepat untuk syuting, sehingga tak bisa berbaur sepenuhnya dengan teman-temannya.

Dampak bullying ini sangat besar. Chikita mengaku sering buang air besar di celana karena ketakutan, serta sulit makan. Bahkan, ejekan terkait lagu yang kurang laku semakin membuatnya terpuruk. Puncaknya, bullying dari kakak kelas membuatnya memutuskan untuk berhenti menjadi penyanyi.

Trauma bullying ini terus menghantui Chikita hingga dewasa. Ia menjadi sangat berhati-hati dan sulit percaya pada orang lain. Kini, ia lebih mengandalkan logika daripada hati saat memilih teman.

"Dan akhirnya, aku sekarang kalau ketemu orang ketakutan. Kayak ini baik enggak ya? Itu baik enggak ya? Jangan-jangan (enggak baik). Jadi aku buat berteman itu kadang harus pakai otak dulu, ah aku ngajak bisnis aja deh kayaknya. Sudah enggak bisa lagi pakai hati," ungkapnya.

Selain itu, Chikita juga tumbuh menjadi seorang people pleaser, selalu berusaha menyenangkan orang lain. Akibatnya, ia sering dimanfaatkan dan kesulitan memaafkan diri sendiri.

"Jadi itu yang menumbuhkan aku sebagai manusia bermental people pleaser. Dan selalu people pleaser itu diinjak-injak oleh kaum narsistik. Aku sudah merasakan itu dan aku tumbuh menjadi orang yang enggak enakan karena menjaga brand image yang sudah dibikin dan akhirnya sekarang aku tidak bisa memaafkan diri aku sendiri karena aku terlalu lembek, terlalu dikuasai sama keadaan," pungkasnya.

Scroll to Top