Film terbaru Ice Cube, ‘War of the Worlds’, menuai respons negatif dari penonton dan kritikus. Adaptasi kisah klasik H.G. Wells yang disutradarai Rich Lee ini dianggap gagal menghibur dan justru jadi sasaran kritik pedas.
Film yang tayang di Prime Video ini menampilkan invasi alien dari perspektif layar komputer. Alur cerita yang buruk, penempatan produk yang mengganggu, dan akting yang dinilai konyol, terutama penampilan Ice Cube, menjadi sorotan utama.
Namun, elemen-elemen kontroversial ini justru membuat film ini viral dan menjadi tontonan yang banyak dibicarakan.
Menanggapi kritikan tersebut, Ice Cube memberikan pembelaan. Ia menyebut film ini merupakan produk dari keterbatasan syuting di tengah pandemi COVID-19.
"Film ini dibuat tahun 2020 saat pandemi. Kami syuting hanya dalam 15 hari, sutradara bahkan tidak bisa hadir langsung di lokasi syuting. Tidak ada aktor lain yang ikut. Ini satu-satunya cara kami bisa membuat film ini saat itu," ujarnya. Ia menambahkan bahwa situasi pandemi memaksa semua orang hanya bisa melihat layar, yang menjadi konsep utama film tersebut.
Pernyataan Ice Cube tentang jadwal syuting singkat juga mengindikasikan anggaran produksi film yang relatif kecil.
Meskipun banyak produksi film lain di era COVID-19 yang berhasil dan mendapat pujian, Ice Cube berpendapat bahwa pandemi adalah faktor utama yang menyebabkan ‘War of the Worlds’ mendapatkan respons negatif.
Film ini mendapatkan skor sangat rendah di Rotten Tomatoes, yaitu 4% dari kritikus dan 21% dari penonton.
Banyak kritikus menyoroti kualitas naskah dan penyampaian dialog Ice Cube. Bahkan tanpa pandemi, ‘War of the Worlds’ kemungkinan besar tidak akan sukses dan dipuji.