Performa Harian Pasar
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan tren positif dengan kenaikan 0,26%, mencapai 7.958. Namun, terjadi arus modal asing keluar sebesar Rp375 miliar. Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS menguat tipis 0,18% menjadi 16.440. Harga emas naik 0,35% menjadi 3.732. Sementara itu, harga minyak mentah turun 0,55% menjadi 66,7, harga batu bara naik 1,04% menjadi 106,5, harga CPO stagnan di 4.470, dan harga nikel naik 0,29% menjadi 15.436.
Stimulus Ekonomi Kuartal Keempat 2025
Pemerintah berencana menggelontorkan stimulus ekonomi senilai Rp16,2 triliun pada kuartal keempat tahun 2025. Ini adalah stimulus ketiga tahun ini, setelah sebelumnya memberikan stimulus pada Januari-Februari dan Juni-Juli. Paket stimulus ini mencakup delapan program, di antaranya:
- Program magang untuk lulusan perguruan tinggi.
- Perluasan PPh 21 yang ditanggung pemerintah untuk pekerja sektor pariwisata.
- Bantuan pangan.
- Bantuan iuran jaminan kecelakaan kerja dan kematian untuk pekerja bukan penerima upah.
- Program manfaat layanan tambahan perumahan BPJS Ketenagakerjaan.
- Program padat karya tunai.
- Percepatan deregulasi PP No. 28.
- Pilot project program perkotaan.
Beberapa program utama yang perlu dicermati:
- Bantuan Pangan (Rp7 triliun): Akan disalurkan kepada 18,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) berupa 10 kg beras per bulan selama Oktober dan November. Kemungkinan diperpanjang hingga Desember jika anggaran belum terserap optimal.
- Padat Karya Tunai (Rp5,7 triliun): Menyasar 609.465 penerima manfaat berupa upah harian untuk proyek Kementerian Perhubungan (Rp1,8 triliun) dan Kementerian Pekerjaan Umum (Rp3,5 triliun) pada September-Desember 2025.
- Insentif PPh 21 DTP Sektor Pariwisata (Rp120 miliar): Ditujukan bagi 552.000 pekerja di sektor pariwisata, hotel, restoran, dan kafe (Horeca).
Pemerintah juga akan melanjutkan empat program insentif pada tahun berikutnya, termasuk PPh final 0,5% untuk UMKM, PPh 21 DTP untuk pekerja sektor pariwisata dan padat karya, serta diskon iuran jaminan kecelakaan kerja dan kematian untuk pekerja bukan penerima upah.
Analisis
Stimulus ini melengkapi injeksi likuiditas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Investor perlu memantau percepatan belanja pemerintah dan dampak penurunan suku bunga Bank Indonesia untuk melihat tanda-tanda pemulihan ekonomi yang dapat membalikkan tren arus modal asing keluar.
Pergerakan Saham dan Aksi Korporasi
- $HEAL: Astra International ($ASII) menambah kepemilikan di Medikaloka Hermina menjadi sekitar 20% dengan membeli saham HEAL pada harga rata-rata Rp1.831 per lembar.
- $GIAA: Garuda Indonesia masih dalam tahap awal penjajakan konsolidasi BUMN sektor penerbangan dan fokus pada perbaikan kinerja.
- $EXCL: Dua direksi XLSmart Telecom Sejahtera membeli saham EXCL dengan harga rata-rata sekitar Rp2.600 per lembar.
- $NICL: Pengendali PAM Mineral, Christopher Sumasto Tjia, menambah kepemilikan saham di NICL pada harga rata-rata Rp1.042 per lembar.
- $KOKA: Koka Indonesia akan diakuisisi oleh Ningbo Lixing Enterprise Management Co., Ltd., yang akan menjadi pemegang saham pengendali baru.
Top Gainer dan Top Loser
Saham dengan kenaikan tertinggi (Top Gainer): $HMSP, $GGRM, $FILM, $MEDC.
Saham dengan penurunan tertinggi (Top Loser): $EMTK, $INCO, $MAPA, $HRUM.
Berita Lainnya
- DPR meminta pemerintah tidak menaikkan cukai hasil tembakau (CHT) dan fokus memberantas rokok ilegal.
- Pemerintah membuka peluang pengalihan lebih dari 10% saham PT Freeport Indonesia (PTFI) kepada pemerintah.
- KUR Perumahan senilai Rp130 triliun akan diluncurkan melalui bank Himbara, fokus mendukung pengembang UMKM dan renovasi rumah.
- Komisaris Utama Nusa Raya Cipta ($NRCA) menjual sebagian sahamnya.
Pesan dari Komunitas
Tidak semua saham murah layak dibeli. Saham yang memiliki fundamental yang kuat memiliki potensi untuk bangkit.