Jakarta – Biro Investigasi Federal (FBI) telah mengamankan bukti krusial dalam kasus pembunuhan influencer konservatif Amerika Serikat, Charlie Kirk. Sampel DNA yang ditemukan di lokasi kejadian terbukti identik dengan tersangka pelaku, Tyler Robinson.
Direktur FBI, Kash Patel, mengumumkan bahwa hasil tes DNA dari handuk yang membungkus senjata api yang digunakan dalam pembunuhan, serta DNA pada obeng yang ditemukan di TKP, positif mengarah pada Tyler Robinson (22), yang telah ditahan. Robinson ditangkap setelah pengejaran selama 33 jam dan diperkirakan akan menghadapi dakwaan resmi atas pembunuhan tersebut pada akhir pekan ini.
Menurut penyelidikan, Robinson menggunakan senapan runduk untuk menembak Kirk di leher dari jarak jauh, tepatnya dari atap bangunan. Selain itu, FBI juga menemukan catatan yang diyakini ditulis oleh Robinson sebelum melakukan aksi keji tersebut.
"Catatan itu pada dasarnya menyatakan ‘Saya memiliki kesempatan untuk menghabisi Charlie Kirk’, dan kami meyakini catatan itu ditulis sebelum penembakan," ungkap Patel.
Catatan tersebut ditemukan di rumah keluarga tersangka, meskipun dalam kondisi yang telah dihancurkan. Namun, tim forensik berhasil mengumpulkan bukti yang menguatkan keberadaan dan isi catatan tersebut.
Charlie Kirk, tokoh konservatif yang dikenal dekat dengan mantan Presiden Donald Trump, tewas ditembak saat berpidato di sebuah kampus universitas di Utah pada hari Rabu lalu. Ia dikenal sebagai pendiri kelompok politik pemuda konservatif, Turning Point USA, dan aktif menyebarkan pandangan-pandangan konservatif melalui berbagai platform media sosial.