Serial anime Dragon Ball Daima, proyek terakhir dari mendiang Akira Toriyama, ternyata menuai kontroversi. Sang mangaka legendaris terlibat langsung dalam penyusunan cerita dan desain karakter, bahkan mengawasi proses produksi animenya.
Dragon Ball Daima menghadirkan animasi modern yang memukau. Ceritanya mengambil latar waktu enam bulan pasca Saga Buu, ketika Bumi telah aman dari ancaman Majin Buu. Namun, Gomah, penguasa baru Alam Iblis, ketakutan akan kekuatan para pahlawan Bumi. Ia menggunakan Bola Naga untuk mengubah Goku dan kawan-kawan menjadi anak-anak dan menculik Dende. Goku dan timnya pun memulai petualangan ke Alam Iblis untuk memulihkan keadaan.
Serial ini menampilkan kembali wujud Super Saiyan 3 dan memperkenalkan Super Saiyan 4 versi terbaru dari Akira Toriyama. Namun, kejutan datang dari Kazuhiko Torishima, mantan editor manga Dragon Ball, yang melontarkan kritik pedas.
"Dragon Ball Daima adalah anime sampah," tegas Torishima.
Pernyataan ini tentu saja mengejutkan para penggemar setia Dragon Ball dan memicu kontroversi. Torishima mengaku kecewa karena Vegeta tidak memiliki peran penting dalam anime tersebut. "Akan lebih baik membuat cerita Vegeta daripada Dragon Ball Super," ujarnya.
Torishima memang dikenal sering memberikan komentar pedas terhadap berbagai serial populer lainnya, termasuk One Piece, Attack on Titan, dan Demon Slayer.
Dengan berakhirnya Dragon Ball Daima yang terdiri dari 20 episode, masa depan franchise Dragon Ball menjadi tanda tanya. Adegan pasca-kredit dalam serial tersebut memberikan petunjuk tentang kemungkinan adanya petualangan lanjutan.
Pasca kepergian Akira Toriyama, kelanjutan komik Dragon Ball juga mengalami ketidakpastian. Komik tersebut sempat menerbitkan satu chapter pada Februari 2024. Kini, Toyotaru, seniman dalam tim Akira Toriyama, mengambil alih kendali dan bertanggung jawab atas cerita serta ilustrasi.