Israel Gelontorkan Rp820 Miliar untuk Kampanye Online Sangkal Kelaparan di Gaza

Israel dilaporkan menginvestasikan dana besar, sekitar Rp820,5 miliar, untuk kampanye iklan online yang bertujuan menyangkal adanya krisis kelaparan di Jalur Gaza. Kampanye ini memanfaatkan berbagai platform digital populer, termasuk Google dan X (sebelumnya Twitter).

Menurut laporan, pemerintah Israel, melalui biro iklan Lapam, mengalokasikan dana tersebut untuk kampanye informasi publik yang luas. Platform media sosial lain yang menjadi target iklan adalah Outbrain dan Teads.

Dana sebesar 45 juta dolar AS dialokasikan untuk iklan di YouTube (bagian dari Google) dan platform manajemen kampanye Google Display & Video 360. Sementara itu, X menerima 3,03 juta dolar AS, dan Outbrain serta Teads secara keseluruhan meraup 2,12 juta dolar AS.

Laporan tersebut juga menyoroti penggunaan influencer berbayar dan tur militer oleh Israel untuk membentuk narasi global tentang Gaza. Selain itu, terungkap bahwa Lapam telah menggunakan platform iklan Google dan Meta sejak 2018 untuk mempromosikan pandangan pemerintah Israel dan melawan kritik terhadap kebijakan serta operasi militer mereka.

Data menunjukkan bahwa Lapam mensponsori ribuan iklan, baik yang ditujukan untuk audiens di dalam Israel maupun di berbagai negara di dunia. Kampanye ini digunakan untuk menyangkal bencana kelaparan di Gaza dan menggambarkan kondisi wilayah tersebut dalam keadaan normal.

Scroll to Top