Waspada DBD: Fogging Bukan Solusi Utama, Ini Kata Dinas Kesehatan Padang!

Dinas Kesehatan Kota Padang mengingatkan masyarakat untuk tidak sembarangan melakukan fogging atau pengasapan nyamuk. Meskipun sering dianggap sebagai solusi cepat mengatasi Demam Berdarah Dengue (DBD), fogging sebenarnya bukanlah langkah pencegahan yang paling efektif.

Menurut Plt Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Padang, fogging yang dilakukan oleh pihak yang tidak berwenang dan menggunakan insektisida yang tidak sesuai standar dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan.

Fogging yang benar hanya dilakukan di area sekitar kasus DBD (radius 200 meter) oleh petugas resmi Dinas Kesehatan dengan insektisida yang telah teruji. Perlu diingat, fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, tidak membasmi telur dan larva nyamuk.

"Fogging itu tindakan darurat, bukan solusi utama," tegasnya. Pencegahan DBD yang paling efektif adalah dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan gerakan 3M Plus.

Apa saja 3M Plus?

  • Menguras tempat penampungan air secara rutin.
  • Menutup rapat wadah air.
  • Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk.

Langkah "Plus" meliputi:

  • Menaburkan larvasida di tempat yang sulit dikuras.
  • Memasang kawat kasa pada ventilasi.
  • Menanam tanaman pengusir nyamuk.

Meskipun kasus DBD di Kota Padang mengalami penurunan dari 542 kasus (dengan 3 kematian) pada tahun 2024 menjadi 344 kasus (dengan 2 kematian) pada tahun 2025, kewaspadaan tetap diperlukan.

Dinas Kesehatan menekankan bahwa kunci utama menekan kasus DBD adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan melalui PSN 3M Plus. Dengan partisipasi aktif masyarakat, rantai penyebaran DBD dapat diputus.

Scroll to Top