Aroma Tubuh Pasangan Redakan Stres: Studi Ungkap Fakta Menarik

JAKARTA – Pernahkah Anda merasa nyaman hanya dengan mencium aroma tubuh pasangan? Ternyata, hal ini bukan sekadar perasaan subjektif, melainkan didukung oleh penelitian ilmiah. Sebuah studi mengungkapkan bahwa aroma tubuh pasangan, khususnya aroma yang harmonis dan romantis, dapat membantu meredakan stres pada wanita.

Studi tersebut melibatkan pasangan heteroseksual, di mana para pria diminta mengenakan kaos polos selama 24 jam tanpa menggunakan deodoran atau produk beraroma lainnya. Kaos-kaos tersebut kemudian dibekukan untuk menjaga aroma alaminya.

Para wanita dalam studi tersebut kemudian secara acak diminta mencium tiga jenis kaos: kaos tanpa aroma, kaos yang dikenakan pasangan mereka, dan kaos yang dikenakan orang asing. Setelah itu, mereka menjalani tes stres berupa simulasi wawancara kerja dan tugas matematika mental. Tingkat stres mereka diukur melalui kuesioner dan sampel air liur untuk mengukur kadar kortisol, hormon stres.

Hasilnya menunjukkan bahwa wanita yang mencium kaos pasangan mereka merasa lebih tenang, baik sebelum maupun sesudah tes stres. Kadar kortisol mereka juga lebih rendah, mengindikasikan bahwa aroma pasangan benar-benar dapat mengurangi stres.

Menariknya, wanita yang mencium aroma orang asing justru mengalami peningkatan kadar kortisol sepanjang tes stres. Para peneliti menduga bahwa faktor evolusi berperan dalam hal ini. Sejak kecil, manusia cenderung takut pada orang asing, terutama pria asing. Aroma pria asing mungkin memicu respons ‘lawan atau lari’, yang mengakibatkan peningkatan kortisol.

Temuan ini menunjukkan bahwa aroma tubuh pasangan dapat menjadi alat yang ampuh untuk mengurangi stres, bahkan tanpa kehadiran fisik pasangan itu sendiri. Mungkin inilah alasan mengapa banyak orang mengenakan pakaian pasangannya atau tidur di sisi tempat tidur pasangannya saat mereka sedang berjauhan. Secara tidak sadar, mereka mencari kenyamanan dan ketenangan melalui aroma yang familiar dan menenangkan.

Scroll to Top