Bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed), akhirnya mengambil langkah yang ditunggu-tunggu pasar dengan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps), menetapkannya pada kisaran 4,00-4,25%. Langkah ini disertai sinyal kuat bahwa akan ada dua pemangkasan suku bunga lagi dalam waktu dekat.
Keputusan penting ini diumumkan pada hari Rabu waktu AS, atau Kamis dini hari waktu Indonesia (18/9/2025). Ini menandai pemangkasan suku bunga pertama di tahun ini, setelah The Fed mempertahankan suku bunga stabil dalam lima pertemuan sebelumnya. Terakhir kali The Fed menurunkan suku bunga adalah pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Desember 2024.
Sebelumnya, The Fed telah secara agresif menaikkan suku bunga sebesar 525 bps dari Maret 2022 hingga Juli 2023. Setelah itu, mereka memutuskan untuk menahan suku bunga pada level 5,25-5,50% dari September 2023 hingga Agustus 2024. Di September 2024 dan dilanjutkan pada November serta Desember 2024 dengan total 100 basis poin (bps) di tahun kemarin ke 4,25-4,50%. Kini, setelah periode penahanan, The Fed kembali melonggarkan kebijakan moneternya.
Dengan dua pertemuan FOMC tersisa di tahun ini, yakni di akhir Oktober dan Desember, pasar akan mencermati apakah The Fed akan merealisasikan sinyal pemangkasan suku bunga lanjutan tersebut.
Alasan di Balik Pemangkasan Suku Bunga
Dalam pernyataan resminya, The Fed menjelaskan bahwa data ekonomi terbaru menunjukkan perlambatan pertumbuhan aktivitas ekonomi di paruh pertama tahun ini. Pertumbuhan lapangan kerja juga mengalami penurunan, dan tingkat pengangguran sedikit meningkat, meskipun masih berada pada level yang rendah. Sementara itu, inflasi masih menjadi perhatian karena berada pada level yang relatif tinggi.
The Fed menegaskan komitmennya untuk mencapai target inflasi 2% dalam jangka panjang. Mereka juga mengakui bahwa ketidakpastian mengenai prospek ekonomi tetap tinggi. Komite FOMC akan terus memantau risiko terhadap kedua sisi mandat gandanya, yakni stabilitas harga dan lapangan kerja, serta menilai bahwa risiko terhadap sektor pekerjaan telah meningkat.
"Untuk mendukung tujuan ini, dan dengan mempertimbangkan perubahan keseimbangan risiko, Komite memutuskan untuk menurunkan kisaran target suku bunga federal funds sebesar 1/4 poin persentase (25 bps) menjadi 4,00-4,25%," demikian pernyataan resmi The Fed.
The Fed juga menegaskan kesiapannya untuk menyesuaikan kebijakan moneter jika diperlukan, jika muncul risiko yang dapat menghambat pencapaian tujuan yang ditetapkan. Penilaian Komite akan mempertimbangkan berbagai informasi, termasuk kondisi pasar tenaga kerja, tekanan inflasi dan ekspektasi inflasi, serta perkembangan keuangan dan internasional.
Perbedaan Pendapat di Internal The Fed
Keputusan pemangkasan suku bunga ini diambil melalui pemungutan suara dengan hasil 11 banding 1. Stephen Miran, anggota FOMC, satu-satunya yang memberikan suara menentang, dengan menginginkan pemangkasan yang lebih besar, yakni sebesar 0,50 basis poin.
Stephen Miran dikenal sebagai pendukung suku bunga yang lebih rendah. Michelle Bowman dan Christopher Waller, yang sebelumnya diperkirakan akan berbeda pendapat, justru memberikan dukungan untuk pemangkasan 25 basis poin ini.
Penjelasan Jerome Powell
Dalam konferensi pers pasca rapat, Chairman The Fed Jerome Powell menekankan kekhawatirannya terhadap kondisi pasar tenaga kerja. Ia menyatakan bahwa pelemahan yang jelas, baik dalam pasokan maupun permintaan tenaga kerja, merupakan hal yang tidak biasa di pasar kerja yang saat ini kurang dinamis dan agak melemah. Powell juga menambahkan bahwa risiko penurunan terhadap sektor pekerjaan tampaknya meningkat.
Powell menjelaskan bahwa keputusan untuk memangkas suku bunga menempatkan kebijakan moneter pada posisi yang lebih "netral," berbeda dengan sebelumnya yang dikarakterisasi sebagai "cukup ketat atau restriktif."
Powell juga menggarisbawahi bahwa pemangkasan suku bunga ini merupakan langkah berbasis manajemen risiko, sebagai antisipasi jika ekonomi melambat secara drastis.
"Dot Plot" The Fed
Selain keputusan suku bunga, "dot plot" The Fed mengisyaratkan adanya dua pemangkasan lagi sebelum akhir tahun ini. Dari 19 peserta, sembilan melihat hanya satu pemangkasan lagi tahun ini, sementara 10 melihat dua (yang berarti pemangkasan pada rapat Oktober dan Desember).
"Mayoritas FOMC kini mengincar dua pemangkasan lagi tahun ini, menandakan bahwa kubu dovish kini memegang kendali," kata Simon Dangoor, kepala strategi makro pendapatan tetap di Goldman Sachs Asset Management.
Untuk tahun 2026, "dot plot" menunjukkan hanya satu pemangkasan, jauh lebih lambat dibandingkan ekspektasi pasar. Para pejabat juga memperkirakan satu pemangkasan lagi di 2027, saat The Fed mendekati tingkat netral jangka panjang sebesar 3%.
Reaksi Pasar
Reaksi pasar saham AS terhadap keputusan The Fed ini beragam. Indeks Dow Jones ditutup naik 0,57%, sementara indeks S&P 500 turun tipis 0,1% dan Nasdaq Composite terkoreksi 0,33%.
Indeks dolar AS sempat melemah setelah keputusan tersebut, namun kemudian berbalik menguat. Imbal hasil obligasi pemerintah AS juga mengalami fluktuasi setelah pengumuman tersebut.
"Pasar tenaga kerja mulai sedikit melemah, sehingga mereka menilai langkah memangkas suku bunga ini tepat. Namun, pemangkasan tidak akan dilakukan dengan cepat karena mereka juga menyadari masih ada masalah inflasi," ujar David Kelly, kepala strategi global di JPMorgan Asset Management.