Makassar mencatat peningkatan kasus HIV AIDS yang mengkhawatirkan. Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Makassar menunjukkan, sepanjang tahun 2025, terdeteksi 454 kasus baru.
Kepala Dinkes Makassar, dr Nursaidah Sirajuddin, mengungkapkan bahwa kasus-kasus ini ditemukan dari 23.311 orang yang menjalani skrining HIV. Ia menyoroti bahwa mayoritas kasus penularan berasal dari hubungan Lelaki Sesama Lelaki (LSL).
"Penanganan kelompok ini cukup rumit karena menyangkut regulasi dan persoalan hak asasi manusia," ujarnya, menyoroti tantangan dalam mengendalikan penularan di kalangan tersebut.
Data menunjukkan tren peningkatan kasus dalam dua tahun terakhir. Pada tahun 2024, tercatat 925 kasus dari 48.139 orang yang diperiksa, dan pada tahun 2023, jumlah kasus mencapai 1.015 dari 57.690 orang yang diskrining.
Pemerintah Kota Makassar bersama mitra terus berupaya menekan angka penularan. Sejak tahun 2021, AIDS Healthcare Foundation (AHF) telah memberikan dukungan pendanaan kepada tiga puskesmas. Rencananya, program ini akan diperluas ke satu puskesmas baru di tahun mendatang.
AHF juga bekerja sama dengan LSM lokal untuk menjalankan program pencegahan, pengobatan, edukasi, dan promosi kesehatan guna mengatasi masalah HIV AIDS di Makassar.