Mars, planet merah yang menyimpan sejuta misteri, kembali menjadi sorotan. Serangkaian formasi bebatuan di permukaannya memicu perdebatan sengit: apakah ini sekadar keajaiban alam atau petunjuk adanya peradaban cerdas di masa lalu?
Citra satelit NASA mengungkap pola-pola geometris yang luar biasa presisi. Struktur mirip piramida dan geoglif menyerupai burung memunculkan pertanyaan besar. Apakah mungkin angin dan erosi mampu menciptakan bentuk-bentuk sekompleks ini?
Salah satu formasi yang paling membingungkan adalah struktur berbentuk lubang kunci di Libya Montes. Foto yang diambil pada tahun 2011 menunjukkan dasar berbentuk baji dengan kubah bundar di atasnya. Seorang peneliti, George J. Haas, terkesan dengan simetrinya, mengingatkannya pada Makam Kofun di Jepang. Haas bahkan menyatakan bahwa bentuk tersebut terlalu teratur untuk dianggap fenomena alami.
Di Cekungan Argyre, sebuah pola yang menyerupai burung beo ditemukan pada tahun 2002. Bentuknya begitu detail, lengkap dengan mata, paruh, sayap, dan bahkan detail bulu. Lima dokter hewan, termasuk spesialis burung, menyatakan bahwa bentuk tersebut konsisten dengan anatomi unggas.
Formasi lain yang disebut Piramida Sagan, difoto pada tahun 1972, juga menimbulkan pertanyaan. Struktur segitiga raksasa ini memiliki tinggi hampir satu kilometer. Meskipun ada yang berpendapat bahwa angin dan badai pasir dapat membentuknya, tepi piramida yang tajam tampaknya tidak wajar untuk formasi alami.
Di Nepenthes Mensae, struktur starburst dengan lima lengan yang memancar dari gundukan pusat memikat perhatian. Ada yang membandingkannya dengan benteng-benteng bintang di Eropa abad ke-16.
Kalangan ilmuwan arus utama berpendapat bahwa erosi, longsor, atau aktivitas vulkanik dapat menghasilkan bentuk-bentuk aneh ini. Namun, banyak yang percaya bahwa Mars menyimpan rahasia yang lebih besar.
Dengan rencana misi tanpa awak ke Mars dalam waktu dekat, dan misi berawak beberapa tahun kemudian, manusia mungkin akan segera dapat mengungkap kebenaran di balik formasi-formasi misterius ini. Apakah ini hanya fenomena geologi biasa, atau jejak peradaban yang pernah ada? Waktu yang akan menjawab.