Kabupaten Tangerang, Banten, tengah berupaya menanggulangi penyebaran penyakit campak. Data terbaru dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang menunjukkan adanya 35 kasus campak yang teridentifikasi sejak Januari hingga Agustus 2025. Untungnya, hingga saat ini, tidak ada laporan kematian akibat penyakit ini.
"Jumlah kasus mencapai 35 di seluruh kabupaten, dengan konsentrasi tertinggi di Kecamatan Kosambi dan Teluknaga," ungkap Kepala Dinkes Kabupaten Tangerang.
Penyakit campak, yang rentan menyerang anak-anak usia 3-5 tahun, mengalami peningkatan kasus pada bulan Mei dan Juni lalu. Penyebab utama melonjaknya kasus ini adalah rendahnya tingkat cakupan imunisasi pada anak-anak.
Imunisasi merupakan langkah krusial dalam mencegah penularan dan komplikasi serius akibat campak, seperti radang paru-paru, infeksi telinga, bahkan gangguan otak. Paparan bakteri dari lingkungan luar juga dapat meningkatkan risiko tertular campak. Namun, dengan imunisasi yang lengkap, risiko penularan dapat diminimalkan.
Saat ini, Dinkes Kabupaten Tangerang sedang gencar melakukan imunisasi bagi anak-anak yang belum mendapatkan vaksin. Program imunisasi ini akan dilaksanakan secara rutin setiap bulan, dengan pemberian vaksin sebanyak tiga kali.
"Kami mengerahkan 44 puskesmas untuk aktif mencari dan memberikan imunisasi kepada anak-anak yang belum terjangkau," jelasnya. Upaya ini diharapkan dapat menekan penyebaran campak dan melindungi anak-anak di Kabupaten Tangerang dari penyakit menular ini.