Belakangan ini, ide Menteri Kesehatan (Menkes) tentang sarapan sehat dengan dua telur rebus menjadi perbincangan hangat. Menkes berpendapat, dengan biaya sekitar Rp 5.000, sarapan bergizi tidak harus mahal. Ajakan ini menuai pro dan kontra. Sebagian mendukung karena praktis dan terjangkau, namun ada pula yang mengingatkan pentingnya gizi seimbang dalam sarapan, tidak hanya protein dari telur.
Kandungan Gizi dalam 2 Telur Rebus
Menkes menekankan sarapan sehat bisa murah, cepat, dan bergizi, salah satunya dengan dua telur rebus.
Dua butir telur mengandung:
- Sekitar 12 gram protein
- Vitamin B kompleks
- Vitamin D
- Selenium
- Kolin (penting untuk fungsi otak)
Telur rebus mudah disiapkan, tidak perlu bumbu, dan praktis dibawa. Telur juga alternatif yang lebih baik dibandingkan sarapan tinggi gula seperti sereal atau nasi uduk yang bisa menyebabkan lonjakan gula darah.
Kebiasaan Sarapan di Indonesia
Data menunjukkan bahwa banyak anak, remaja, dan dewasa di Indonesia tidak terbiasa sarapan. Alasan utama adalah tidak sempat menyiapkan makanan. Dalam hal ini, ide sarapan telur rebus bisa menjadi solusi praktis.
Telur Saja Cukup?
Jika terburu-buru, dua telur rebus lebih baik daripada tidak sarapan. Telur rebus mengandung protein tinggi, lemak baik, dan vitamin.
Sarapan kopi manis atau gorengan tidak sehat karena tinggi kalori tetapi rendah gizi dan bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Menu tinggi kalori seperti nasi uduk, meski mengenyangkan, tidak tahan lama dan bisa meningkatkan risiko obesitas.
Dua telur rebus hanya menyumbang sekitar 140 kalori dari kebutuhan energi harian sekitar 2.000 kalori. Namun, telur kaya gizi dan protein, membuat kenyang lebih lama dan bermanfaat untuk membangun jaringan tubuh serta menjaga fungsi otot.
Idealnya, sarapan harus mengandung karbohidrat, sayur, lauk berprotein, dan buah.
Pentingnya Karbohidrat, Lemak, dan Serat
Sarapan memberikan energi untuk memulai hari dan meningkatkan produktivitas. Karbohidrat kompleks (nasi, ubi, roti gandum) adalah bahan bakar utama tubuh dan otak. Serat dari sayur dan buah membantu pencernaan dan memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral. Lemak sehat (alpukat, kacang, biji-bijian) memberi energi tahan lama dan baik untuk fungsi sel tubuh.
Risiko Melewatkan Sarapan
Tidak sarapan bisa menurunkan nilai ujian pada anak sekolah dan meningkatkan kecenderungan makan berlebihan pada orang dewasa. Sarapan penting untuk mengatur ritme biologis tubuh.
Menyiasati Sarapan dengan Telur Rebus
Sesekali sarapan dengan dua telur rebus tidak masalah. Seimbangkan dengan makan siang dan malam yang lebih lengkap. Tambahkan sayur dan buah saat camilan atau makan siang.
Prinsipnya, seimbangkan asupan gizi dalam 24 jam jika tidak bisa lengkap dalam satu waktu.
Kesimpulan
Ajakan Menkes baik sebagai pilihan yang lebih sehat dibandingkan melewatkan sarapan atau makan makanan tidak bergizi.
Tetap perhatikan variasi makanan dan usahakan sarapan lebih lengkap jika ada waktu. Jika tidak sempat, seimbangkan asupan gizi di waktu makan lain.
Siapkan buah atau ubi rebus pada malam hari agar pagi hari bisa langsung dikombinasikan dengan telur rebus. Dengan begitu, pesan Menkes bisa diikuti dengan tetap memperhatikan prinsip gizi seimbang.