Penyanyi Ashanty kembali angkat bicara mengenai permasalahan tanah warisan miliknya yang kini berujung sengketa. Akar masalahnya, menurut Ashanty, adalah adanya oknum yang menjual tanah tersebut dengan menggunakan surat ganda.
Kekecewaan mendalam dirasakan Ashanty terhadap pengembang (developer) yang membeli tanah warisan tersebut, mengingat status tanah yang jelas-jelas bermasalah. Ashanty merasa seharusnya pihak pengembang mengetahui hal ini sebelum melakukan transaksi.
"Seharusnya mereka tahu kalau tanah ini sedang dalam sengketa," ungkap Ashanty.
Ashanty menjelaskan, awalnya ia lebih fokus pada pihak penjual tanah. Namun, fakta bahwa penjual belum menerima pembayaran penuh dari pengembang mengubah arah perhatiannya. Menurut penuturan penjual, ia baru menerima uang muka (DP) yang nilainya sangat kecil, sehingga membuatnya tertekan. Ashanty merasa sangat kecewa karena pengembang justru terus membangun perumahan di atas lahan bermasalah tersebut.
Upaya mediasi telah dilakukan Ashanty dengan menemui pihak pengembang untuk mencari solusi terbaik. Namun, pertemuan tersebut tidak membuahkan hasil yang diharapkan. Ashanty menilai bahwa pengembang tidak menunjukkan itikad baik untuk menyelesaikan permasalahan ini.
"Aku sudah coba bertemu dan mencari solusi terbaik, tapi pembangunan terus berjalan, menunjukkan tidak adanya niat baik," kata Ashanty.
Ironisnya, setelah pertemuan tersebut, aktivitas pembangunan di lahan sengketa justru semakin intensif. Hal ini semakin memperdalam kekecewaan Ashanty terhadap sikap pengembang.