Jose Mourinho tidak perlu waktu lama untuk mencari pekerjaan baru. Setelah berpisah dengan Fenerbahce, ia langsung ditunjuk sebagai pelatih Benfica, menandatangani kontrak hingga musim panas 2027.
Kepulangan ini istimewa karena Benfica adalah klub pertama yang ia latih pada tahun 2000. Setelah malang melintang di berbagai klub besar, Mourinho kembali ke tempat ia memulai kariernya.
Namun, tantangan langsung menghadang. Benfica baru saja menelan kekalahan menyakitkan di laga perdana Liga Champions melawan Qarabag. Sempat unggul 2-0, mereka justru kalah 2-3.
Dan di pertandingan kedua, Rabu, 1 Oktober mendatang, Benfica akan bertandang ke Stamford Bridge, markas Chelsea. Ini berarti reuni emosional bagi Mourinho.
Mourinho memiliki sejarah panjang dan sukses bersama Chelsea, memimpin klub dalam dua periode berbeda: 2004-2007 dan 2013-2015. Selama masa jabatannya, ia mempersembahkan tujuh trofi, termasuk mengakhiri penantian 50 tahun Chelsea untuk gelar Premier League.
Bagi Mourinho, pertandingan melawan Chelsea bukanlah hal baru. Ia sudah pernah menghadapi mantan klubnya itu saat melatih Inter Milan, Manchester United, dan Tottenham Hotspur.
Dari 14 pertemuan sebelumnya antara Mourinho dan Chelsea, ia mencatatkan lima kemenangan, dua hasil imbang, dan tujuh kekalahan. Pertemuan kali ini tentu akan menjadi laga yang menarik dan sarat emosi.
