Nana Mirdad dan Andrew White Tinjau Langsung Dampak Banjir Bali: Pasar Badung hingga Pulau Biak Memprihatinkan

Banjir dahsyat yang melanda Bali meninggalkan duka mendalam. Nana Mirdad dan Andrew White, bersama tim relawan, terjun langsung meninjau beberapa lokasi terdampak, memperlihatkan kerusakan parah yang dialami warga.

Di Pasar Badung, meskipun air telah surut, dampaknya masih terasa sangat berat. Lapak-lapak pedagang di bagian bawah pasar belum dapat beroperasi karena dipenuhi lumpur dan sampah.

Kondisi serupa juga terlihat di kawasan Pasar Kumbasari. Rumah-rumah warga rusak berat, sampah berserakan di mana-mana, dan aliran listrik yang terekspos menimbulkan kekhawatiran akan bahaya sengatan listrik. Warga takut atap rumah roboh jika memaksa masuk. Andrew White bahkan sempat diingatkan untuk segera keluar dari salah satu rumah karena risiko atap roboh dan sengatan listrik sangat tinggi.

Meskipun demikian, semangat gotong royong terlihat di antara warga yang bahu-membahu membersihkan tempat tinggal dan tempat usaha mereka.

Nana Mirdad menyoroti bahwa banjir ini bukan hanya disebabkan oleh hujan deras, tetapi juga oleh masalah timbunan sampah yang tidak terkendali.

Tidak hanya di Pasar Badung dan Kumbasari, Nana Mirdad juga mengunjungi Pulau Biak. Kondisi di sana sangat memprihatinkan, warga kekurangan kompor karena barang-barang mereka hanyut terbawa banjir. Alat-alat kebersihan juga sangat dibutuhkan untuk membersihkan jalanan yang masih tergenang dan berlumpur. Selain itu, banyak anak-anak mulai sakit akibat kondisi lingkungan yang tidak sehat. Sebagian wilayah jembatan bahkan belum mendapatkan bantuan.

Untuk memaksimalkan penyaluran bantuan, Nana Mirdad dan Andrew White membagi tim menjadi tiga dan menyalurkan bantuan ke beberapa titik, termasuk Posko Manuaba, Posko Wangaya, dan Dinas Sosial. Mereka juga mengucapkan terima kasih kepada UMKM yang telah membantu menyiapkan ribuan nasi bungkus dalam waktu singkat.

Scroll to Top