Polemik Makan Bergizi Gratis: Uang Tunai Lebih Efektif?

Isu perubahan skema program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi transfer uang tunai ke orang tua murid kembali mencuat. Gagasan ini muncul sebagai alternatif di tengah sorotan terhadap pelaksanaan MBG yang dinilai kurang optimal dan memicu sejumlah kasus keracunan di kalangan siswa.

Menteri Sekretaris Negara menegaskan bahwa meskipun ide-ide baru dipersilakan, pemerintah saat ini masih berkeyakinan bahwa konsep pemberian makan siang langsung di sekolah adalah opsi terbaik. Pemerintah mengakui jika ada kekurangan dalam pelaksanaannya, namun berkomitmen untuk melakukan perbaikan.

Usulan pemberian uang tunai dilontarkan oleh salah satu anggota DPR, yang menyoroti lemahnya Standard Operating Procedure (SOP) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Hal ini diduga menjadi penyebab utama munculnya kasus keracunan.

Kritik juga mengarah pada proses persiapan makanan MBG yang dinilai tidak ideal. Bahan baku disiapkan pada malam hari, dimasak dini hari, dan baru disajikan menjelang siang. Kondisi ini meningkatkan risiko kontaminasi bakteri pada makanan.

Sebagai solusi, anggota DPR tersebut mengusulkan agar pemerintah mempertimbangkan pemberian dana langsung kepada orang tua agar mereka dapat menyiapkan makanan bergizi untuk anak-anaknya secara mandiri. Dengan demikian, diharapkan kualitas dan keamanan makanan lebih terjamin.

Scroll to Top