Gelombang drone Rusia telah menjadi sorotan utama di Eropa selama lebih dari seminggu terakhir. Insiden ini memicu kekhawatiran dan mendorong NATO untuk mengambil langkah-langkah pencegahan.
Pada awal September, sejumlah drone tempur Rusia terdeteksi memasuki wilayah udara Polandia. Beberapa di antaranya berhasil ditembak jatuh. Tak lama kemudian, drone Rusia kembali terlihat melintasi wilayah Rumania, negara anggota NATO lainnya. Di Warsawa, Polandia, sebuah drone bahkan ditembak jatuh di atas gedung pemerintah, dengan dua orang ditangkap terkait insiden tersebut.
Meskipun Moskow menyangkal adanya pelanggaran yang disengaja, NATO merespons dengan meluncurkan Operasi Eastern Sentry. Operasi ini bertujuan untuk memperkuat pertahanan udara dan pangkalan darat di sisi timur Eropa. Langkah ini merupakan pesan tegas kepada negara-negara anggota NATO dan peringatan kepada Rusia.
Inggris, Denmark, Jerman, dan Prancis telah menyatakan dukungan mereka terhadap operasi ini. Jerman bahkan menggandakan jumlah jet tempur untuk pertahanan udara di Polandia, sementara Prancis mengerahkan jet Rafale.
Namun, penggunaan jet tempur dan rudal untuk menembak jatuh drone dianggap tidak efisien. Biaya rudal jauh lebih mahal daripada harga drone itu sendiri. Para ahli menyarankan agar negara-negara Eropa berinvestasi pada teknologi pertahanan modern yang lebih hemat biaya, seperti sistem rudal anti-drone.
Negara-negara Baltik, Polandia, dan Finlandia telah lama menyerukan peningkatan koordinasi pertahanan drone. Ide "tembok drone" kemudian diangkat oleh Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen. Komisi Eropa bahkan mengumumkan proyek produksi drone bersama senilai 6 miliar Euro, dengan keahlian Ukraina sebagai kunci.
NATO menyadari tantangan dalam memperluas penerapan teknologi pertahanan drone baru. Selain perangkat keras, perubahan cara pandang terhadap Rusia juga diperlukan. NATO menekankan perlunya kesiapan dan respons terhadap setiap tindakan Rusia.
Namun, beberapa pihak masih skeptis terhadap kemampuan pertahanan drone NATO saat ini. Mereka menilai NATO perlu meningkatkan kemampuan secara signifikan dan lebih tegas dalam menembak jatuh drone Rusia, bahkan jika terbang di atas Ukraina barat.
Selain tindakan pertahanan militer, perlindungan sipil juga menjadi pertimbangan penting. Langkah-langkah seperti aplikasi peringatan serangan udara dan peningkatan kapasitas tempat perlindungan perlu ditingkatkan.
Para ahli meyakini bahwa Rusia akan terus menguji sekutu Ukraina kecuali mereka meningkatkan pertahanan dan dukungan secara signifikan. NATO berharap Operasi Eastern Sentry dapat memberikan efek jera dan mencegah eskalasi lebih lanjut.