Erick Thohir dalam Sorotan Media Malaysia: Antara Kesuksesan dan Kontroversi Timnas Indonesia

Nama Erick Thohir kembali menjadi perbincangan hangat, tak hanya di dalam negeri tetapi juga di mata media Malaysia. Sebuah media olahraga Malaysia, Makan Bola, menyoroti kiprah Erick Thohir dari berbagai sisi, mulai dari sepak bola, politik, hingga keputusan-keputusan yang dianggap kontroversial.

Makan Bola mengangkat tajuk "Erick Thohir & Bayangan Kesalahan yang Tak Kunjung Berakhir," sebuah judul yang mencerminkan keraguan mereka terhadap kepemimpinan Erick.

Media tersebut mengulas masa lalu Erick saat memimpin Inter Milan. Meskipun Erick dinilai sukses meningkatkan nilai klub dan mendatangkan investor, prestasi klub justru meredup. "Pada akhirnya, ia menjual sahamnya untuk mendapatkan keuntungan, tetapi tanpa meninggalkan warisan sepak bola yang benar-benar kuat bagi klub," tulis mereka.

Hal ini kemudian dikaitkan dengan peran Erick sebagai Ketua Umum PSSI dan dampaknya pada Timnas Indonesia.

Salah satu kritik tajam yang dilontarkan adalah keputusan Erick untuk mengakhiri kontrak Shin Tae-yong pada Januari lalu. "Sebagai Presiden PSSI, ia mampu menghidupkan kembali sepak bola Indonesia dengan berbagai inisiatif. Namun, semuanya terdampak setelah keputusan besar untuk mengakhiri kontrak Shin Tae-yong pada bulan Januari. Keputusan tersebut menimbulkan suasana panas di kalangan suporter, beberapa menganggapnya sebagai langkah yang berisiko dan terburu-buru," kritik Makan Bola.

Penunjukan Patrick Kluivert sebagai pengganti Shin Tae-yong juga menjadi sorotan. "Penunjukan Patrick Kluivert sebagai pengurus baru juga mendapat banyak perhatian. Namanya cukup besar sebagai mantan bintang Barcelona, ​​tetapi pengalaman melatihnya masih dipertanyakan," sindir mereka.

Media Malaysia itu juga menyoroti persiapan Timnas Indonesia yang akan menghadapi Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Arab Saudi dan Irak. Dalam pertandingan persahabatan melawan Lebanon, hasil imbang 0-0 dan minimnya ancaman ke gawang lawan menambah kekhawatiran para suporter.

Rangkap jabatan Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) juga menjadi perhatian. "Tekanan semakin besar baginya untuk membuat pilihan yang jelas antara tetap fokus pada politik atau benar-benar memberikan perhatian penuh pada sepak bola," tegas laporan itu.

Makan Bola mengingatkan bahwa kepercayaan diri berlebihan bisa menjadi jebakan. "Dari Milan hingga Jakarta, masalah utamanya bukanlah kurangnya kepercayaan, melainkan kepercayaan yang berlebihan. Selama Erick menolak menentukan prioritas, pertanyaan tentang kepemimpinannya akan terus muncul," pungkas Makan Bola.

Dengan Round 4 Kualifikasi Piala Dunia yang semakin dekat, publik menantikan apakah langkah-langkah Erick Thohir akan membawa Timnas Indonesia meraih kesuksesan atau justru menambah kekecewaan.

Scroll to Top