Presiden Macron Tempuh Jalur Hukum Demi Buktikan Identitas Gender Istrinya

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengambil langkah hukum untuk menepis tuduhan yang menyebut istrinya, Brigitte Macron, terlahir sebagai laki-laki. Macron siap membawa bukti-bukti kuat ke pengadilan di Amerika Serikat (AS) untuk membuktikan kebenaran.

Pengacara Macron dan Brigitte menyatakan akan menyajikan bukti ilmiah dalam sidang pencemaran nama baik terhadap influencer asal AS, Candace Owens, yang sebelumnya melontarkan tudingan tidak berdasar tersebut.

Menurut Tom Clare, pengacara Macron dalam kasus ini, klaim tersebut sangat mengganggu Brigitte dan dianggap sebagai upaya pengalihan perhatian. Meskipun Brigitte memiliki karier dan kehidupan keluarga yang seimbang, serangan terhadap keluarganya tetap terasa berat.

Clare menegaskan pihaknya akan menghadirkan ahli untuk membeberkan bukti ilmiah yang tak terbantahkan. Macron dan Brigitte siap menunjukkan secara terbuka dan spesifik bahwa tuduhan tersebut sepenuhnya salah.

"Ini adalah proses yang harus dilalui secara transparan. Namun, dia (Brigitte) bersedia melakukannya. Dia sangat bertekad untuk meluruskan masalah ini," tegas Clare.

Ketika ditanya mengenai kemungkinan keluarga Macron menunjukkan foto-foto Brigitte saat hamil dan membesarkan anak-anaknya, Clare menjawab bahwa foto-foto tersebut ada dan akan disajikan di pengadilan sesuai aturan dan standar yang berlaku.

Gugatan Macron di Pengadilan AS

Macron dan istrinya telah mengajukan gugatan hukum atas tuduhan pencemaran nama baik terhadap Owens pada bulan Juli lalu. Gugatan yang diajukan di pengadilan tinggi Delaware, AS, itu menuduh Owens telah menyebarkan kebohongan, termasuk tuduhan bahwa Brigitte terlahir sebagai laki-laki dengan nama Jean-Michel Trogneux.

Gugatan tersebut diajukan setelah Owens mengabaikan permintaan untuk mencabut pernyataan palsu dan fitnah yang dibuat dalam serangkaian video YouTube dan podcast berjudul ‘Becoming Brigitte’.

Macron Sewa Detektif Swasta

Selain itu, pengacara juga menyewa detektif swasta untuk menyelidiki Candace Owens terkait tuduhan tersebut. Penyelidikan ini menghasilkan informasi detail mengenai Owens, termasuk hubungannya dengan tokoh-tokoh sayap kanan di Prancis dan popularitasnya di media pemerintah Rusia.

Informasi yang didapat dari investigasi itu tidak hanya menyoroti hubungan Owens dengan para tokoh sayap kanan di Prancis, tetapi juga keterkaitannya dengan tokoh populis sayap kanan di AS dan Inggris, serta interaksi onlinenya dengan seorang nasionalis di Rusia.

Keputusan untuk menyewa investigator menunjukkan keseriusan Macron dan istrinya dalam gugatan hukum mereka terhadap Owens. Ini menjadi contoh langka seorang pemimpin dunia yang masih aktif menjabat menggugat seorang influencer online terkait konten yang mereka buat.

Clare menambahkan bahwa Macron dan istrinya bersedia hadir di pengadilan Delaware untuk menghadiri persidangan secara langsung.

Scroll to Top