Konflik Rusia-Ukraina Memanas: Trump Beri Sinyal, Kim Jong Un Kirim Pasukan

Pertempuran antara Rusia dan Ukraina terus berkecamuk. Meskipun harapan akan gencatan senjata dan perdamaian muncul setelah inisiasi mantan Presiden AS Donald Trump, Moskow dan Kyiv masih saling serang.

Konflik besar meletus sejak 24 Februari 2024, ketika Rusia melancarkan serangan besar-besaran ke Ukraina Timur atau Donbass. Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim tindakan ini untuk merebut wilayah tersebut karena diskriminasi rezim Kyiv terhadap wilayah tersebut, yang didominasi etnis Rusia, serta keinginan Ukraina untuk bergabung dengan NATO.

Berikut adalah perkembangan terbaru dalam 24 jam terakhir:

Trump: Ukraina Mungkin Serahkan Krimea ke Rusia

Donald Trump mengindikasikan bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mungkin siap menyerahkan Krimea kepada Rusia sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata. Pernyataan ini muncul saat pembicaraan gencatan senjata memasuki fase krusial.

Trump mengungkapkan hal ini setelah bertemu dengan Zelensky selama pemakaman Paus Fransiskus di Roma, di mana mereka membahas nasib semenanjung Laut Hitam yang dianeksasi Moskow pada tahun 2014.

Trump Beri Peringatan Keras ke Putin

Trump juga meningkatkan tekanan pada Vladimir Putin, mendesaknya untuk segera menghentikan pertempuran dan menandatangani perjanjian untuk mengakhiri konflik yang dimulai dengan invasi pada Februari 2022.

Gedung Putih mengisyaratkan akan menarik diri sebagai mediator jika tidak ada kemajuan yang signifikan. Trump memberikan waktu "dua minggu" untuk proses tersebut, sementara Menteri Luar Negeri AS menekankan pentingnya minggu ini untuk mencapai kesepakatan.

Kim Jong Un Konfirmasi Kirim Tentara ke Rusia

Korea Utara secara resmi mengumumkan pengiriman pasukan ke Rusia untuk mendukung operasi militer. Pengakuan ini datang setelah Moskow mengakui peran pasukan Korea Utara dalam pembebasan Wilayah Kursk.

Kim Jong Un secara pribadi memerintahkan militernya untuk bertempur bersama pasukan Rusia "untuk menghancurkan penjajah neo-Nazi Ukraina dan membebaskan wilayah Kursk," menurut laporan media pemerintah.

Putin menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Korea Utara dan Kim Jong Un, menyatakan kesiapannya untuk membantu negara itu jika dibutuhkan.

Rusia Tuduh Agen Ukraina Terlibat Pembunuhan Jenderal

Penyidik Rusia menuduh seorang pria melakukan serangan bom mobil yang menewaskan seorang jenderal senior di pinggiran Moskow. Tersangka mengaku bertindak atas perintah dinas keamanan Ukraina.

Penyidik mengumumkan bahwa Ignat Kuzin menghadapi tuduhan terorisme, kepemilikan, dan pembuatan bahan peledak ilegal. Kuzin mengakui kesalahannya dan setuju untuk mengonfirmasi kesaksiannya selama investigasi.

Kuzin ditangkap setelah ledakan yang menewaskan Letnan Jenderal Yaroslav Moskalik. Dia diduga dijanjikan bayaran US$ 18.000 (Rp 302 juta) oleh Dinas Keamanan Ukraina (SBU) atas keterlibatannya.

Zelensky Luncurkan 100 Drone Serang Rusia

Militer Ukraina melancarkan serangan pesawat nirawak besar-besaran ke wilayah Bryansk, Rusia.

Pertahanan udara Rusia mencegat total 115 pesawat nirawak, termasuk di atas Krimea, Laut Hitam, Wilayah Kursk, dan Wilayah Belgorod. Sebagian besar, sekitar 102 pesawat nirawak ditembak jatuh di atas Wilayah Bryansk, yang menyebabkan kerusakan infrastruktur sipil dan menewaskan satu orang.

Rusia: Inggris Rencanakan Serangan Senjata Kimia di Ukraina

Kepala Badan Intelijen Luar Negeri (SVR) Rusia, Sergey Naryshkin, mengklaim ada potensi Inggris melakukan provokasi terhadap Rusia, termasuk kemungkinan penggunaan senjata kimia di Ukraina untuk menjebak Rusia.

SVR juga menuduh bahwa badan intelijen Inggris dan Prancis secara diam-diam bekerja untuk melemahkan upaya perdamaian Donald Trump dalam konflik Ukraina dan menggagalkan normalisasi antara Washington dan Moskow.

McDonald’s Berencana Kembali ke Rusia?

McDonald’s telah mengajukan sejumlah aplikasi merek dagang di Rusia, memicu spekulasi tentang kemungkinan kembalinya raksasa makanan cepat saji Amerika itu ke negara tersebut.

McDonald’s, bersama dengan merek-merek Amerika lainnya, menarik diri dari Rusia setelah konflik Ukraina meningkat pada tahun 2022. Namun, beberapa perusahaan memilih untuk tetap bertahan dengan mengubah merek operasi mereka.

McDonald’s mengajukan lebih dari 50 aplikasi merek dagang pada akhir tahun 2024, yang mencakup makanan dan minuman. Perjanjian penjualan sebelumnya mencakup opsi bagi McDonald’s untuk membeli kembali gerai-gerai lamanya dalam waktu 15 tahun.

Scroll to Top