Absennya Gibran Saat Pelantikan Menteri: Projo Anggap Wajar, Ada Tugas Negara

Ketidakhadiran Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam pelantikan menteri baru-baru ini menuai sorotan. Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Projo, Freddy Damanik, menyatakan bahwa absennya Gibran adalah hal yang wajar.

Menurut Freddy, ketidakhadiran Gibran tidak melanggar aturan. Gibran memiliki agenda lain yang telah lama dijadwalkan dan penting untuk dihadiri. Ia juga menegaskan bahwa kunjungan Gibran ke luar negeri telah mendapatkan izin dari Presiden Prabowo Subianto, dan keduanya selalu menjalin komunikasi intensif.

"Sudah ada izin dari Presiden atas ketidakhadiran Wapres. Keduanya berkoordinasi intens di tengah kesibukan masing-masing," ujar Freddy.

Projo memahami harapan masyarakat agar Prabowo dan Gibran selalu harmonis dalam memimpin negara. Mereka berharap keduanya selalu berkoordinasi dan bermusyawarah sebelum mengambil keputusan penting.

Senada dengan Freddy, Ketua Umum Bara JP, Utje Gustaaf Patty, juga menilai tidak ada yang aneh dengan absennya Gibran. Menurutnya, Gibran telah lama dijadwalkan untuk melakukan kunjungan kerja ke Papua Nugini.

"Tidak ada yang aneh dengan ketidakhadiran Wapres, karena beliau sudah lama terjadwal untuk kunker ke Papua Nugini," kata Utje.

Utje menambahkan bahwa Prabowo dan Gibran adalah sosok yang fleksibel dan praktis. Ia mengajak masyarakat untuk menikmati dinamika politik yang ada sambil tetap menjaga suasana yang kondusif.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, menilai ketidakhadiran Gibran tidak wajar, meskipun alasan kunjungan ke luar negeri secara politik dapat diterima.

Scroll to Top