Nyeri dada setelah berolahraga seringkali memicu kekhawatiran, apalagi jika gejalanya terasa mirip serangan jantung. Padahal, ada banyak penyebab lain yang mungkin menjadi pemicunya, mulai dari masalah asam lambung hingga cedera otot. Penting untuk memahami perbedaan gejala agar penanganan yang tepat bisa segera dilakukan.
Salah satu penyebab umum nyeri dada saat berolahraga adalah cedera otot dada dan dinding dada (costochondritis). Kondisi ini biasanya ditandai dengan nyeri tajam, terutama saat dada ditekan atau saat menarik napas dalam.
Namun, nyeri dada juga bisa mengindikasikan masalah jantung, seperti angina atau serangan jantung. Kondisi ini terjadi ketika otot jantung kekurangan oksigen akibat aliran darah yang terganggu. Gejala yang perlu diwaspadai adalah rasa tertekan, sesak, atau nyeri yang menjalar ke lengan kiri. Biasanya, nyeri ini akan membaik saat beristirahat.
Selain itu, jangan lupakan kemungkinan asam lambung (GERD) sebagai penyebab nyeri dada. Kondisi ini seringkali dipicu oleh aktivitas fisik setelah makan. Gejala khasnya adalah sensasi terbakar di dada (heartburn) yang menjalar ke tenggorokan. Meskipun tidak terkait langsung dengan jantung, GERD seringkali disertai perut kembung, sendawa berlebihan, atau rasa begah.
Lantas, bagaimana cara membedakan nyeri dada akibat masalah jantung dan GERD?
Nyeri dada akibat jantung umumnya muncul saat berolahraga dan mereda saat aktivitas dihentikan. Sementara itu, nyeri akibat GERD lebih sering muncul setelah makan atau saat berbaring, dan biasanya berkurang ketika duduk tegak atau setelah mengonsumsi obat antasida.
Kapan Harus Waspada?
Segera cari pertolongan medis jika Anda mengalami nyeri dada yang terasa berat atau seperti ditekan, dan menjalar ke lengan kiri, rahang, atau punggung. Waspadai juga jika nyeri disertai sesak napas, keringat dingin, atau pusing, terutama jika tidak membaik meskipun sudah beristirahat atau jika Anda memiliki riwayat penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kolesterol, atau diabetes.
Pencegahan Nyeri Dada Saat Olahraga
Nyeri dada saat berolahraga seringkali bisa dicegah. Berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan:
- Beri jeda 1,5–2 jam setelah makan besar sebelum berolahraga.
- Lakukan pemanasan yang cukup sebelum memulai olahraga.
- Pastikan minum air secukupnya.
- Jangan memaksakan diri, terutama jika belum terbiasa dengan aktivitas fisik intens.
- Lakukan pemeriksaan kesehatan berkala, terutama jika memiliki riwayat penyakit jantung atau pencernaan.
Jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika Anda mengalami nyeri dada yang mengkhawatirkan. Deteksi dini dan penanganan yang tepat dapat menyelamatkan nyawa Anda.