Aktivis terkemuka, Charlie Kirk, yang dikenal sebagai pendukung vokal Donald Trump dan Israel, ditemukan tewas setelah ditembak di Universitas Valley Utah, Orem, Utah. Insiden tragis ini terjadi pada 10 September lalu, saat Kirk terlibat debat dengan seorang mahasiswa. Tyler Robinson, seorang pria berusia 22 tahun, telah ditahan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan ini.
Sebelum kematiannya, Kirk ternyata sempat mengirimkan pesan mengejutkan kepada Van Jones, seorang komentator politik dan pembawa acara CNN yang seringkali menjadi lawan debatnya. Keduanya pernah beradu argumen sengit mengenai isu ras dan pembunuhan pengungsi Ukraina. Saat itu, Kirk menyatakan bahwa pembunuhan seorang wanita kulit putih oleh pria kulit hitam didorong oleh kebencian rasial, yang kemudian dikecam oleh Jones.
Namun, dalam pesan yang diungkapkan Jones, Kirk mengundangnya untuk hadir di acaranya dan berdialog dengan saling menghormati mengenai isu kejahatan dan ras. "Saya sangat ingin Anda hadir di acara saya untuk berbicara dengan saling menghormati terkait kejahatan dan ras," tulis Kirk dalam pesannya. Ia juga menambahkan, "Kita bisa berpendapat tentang masalah-masalah dengan cara yang menyenangkan."
Sayangnya, pertemuan yang diharapkan ini tidak akan pernah terjadi. Jones mengungkapkan bahwa sebelum ia sempat membalas pesan tersebut, Kirk telah tewas. Meskipun memiliki perbedaan pandangan politik yang signifikan, Jones mengutuk keras pembunuhan Kirk tanpa syarat. Motif pembunuhan tersebut masih dalam tahap penyelidikan.