Hepatitis, penyakit yang menyerang hati, menjadi perhatian serius karena seringkali tidak menunjukkan gejala di tahap awal. Kurangnya kesadaran akan pentingnya vaksinasi menjadi tantangan tersendiri dalam upaya pencegahan penyakit ini.
Dokter spesialis penyakit dalam menekankan bahwa hepatitis, atau peradangan hati yang parah, dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik infeksi maupun non-infeksi.
Virus hepatitis, terutama tipe A, B, dan C, adalah penyebab utama. Masing-masing memiliki cara penularan dan tingkat risiko yang berbeda, sehingga pemahaman yang baik tentang setiap jenis virus sangat penting untuk pencegahan dan penanganan yang efektif. Virus lain seperti D, E, cytomegalovirus, dan herpes juga dapat menjadi penyebab, bahkan cacing hati pada kasus tertentu.
Selain infeksi virus, faktor non-infeksius seperti konsumsi alkohol berlebihan, penggunaan obat-obatan tertentu, gangguan autoimun, dan penumpukan lemak di hati juga dapat memicu hepatitis.
Mengenal Penularan Hepatitis A, B, dan C
Hepatitis A umumnya menyebar melalui kontak dengan kotoran manusia, terutama melalui makanan atau air yang terkontaminasi, serta aktivitas seksual tertentu. Pencegahan meliputi sanitasi makanan dan minuman yang ketat, menjaga kebersihan, praktik seks aman, konsumsi makanan yang dimasak dengan baik, dan vaksinasi hepatitis A dua kali dengan jeda 6 bulan.
Hepatitis B dan C seringkali menular melalui perpindahan darah, baik dari ibu ke bayi saat kehamilan dan persalinan, atau melalui penggunaan jarum suntik atau alat tajam yang terkontaminasi. Kelompok usia 35 hingga 60 tahun rentan terhadap kedua jenis hepatitis ini karena perilaku seksual berisiko dan penggunaan jarum suntik yang tidak steril.
Vaksinasi dan Pengobatan Hepatitis: Langkah Penting
Vaksinasi sangat penting dalam melawan hepatitis B, dengan tiga dosis yang direkomendasikan memberikan perlindungan permanen. Meskipun belum ada obat yang dapat sepenuhnya menghilangkan virus hepatitis B, pengobatan jangka panjang dapat membantu mengendalikan penyakit.
Untuk hepatitis C, meskipun belum ada vaksin, terapi Antiviral Langsung (DAA) telah menunjukkan hasil yang efektif dan dapat dikonsumsi dalam waktu 3-6 bulan, tergantung tingkat keparahan penyakit.
Layanan terpadu untuk mengatasi hepatitis, mulai dari pencegahan hingga pengobatan, tersedia di berbagai rumah sakit, termasuk vaksinasi, pemeriksaan lengkap, laboratorium, dan peralatan endoskopi canggih. Pemantauan berkala dan pengobatan tepat waktu juga tersedia bagi pasien hepatitis B dan C.