Misteri Keberadaan Bima Permana Terungkap: Dari Demo Hingga Jualan Barongsai di Malang

Kasus hilangnya Bima Permana Putra sempat menjadi perhatian publik setelah dilaporkan oleh Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS). Bima dilaporkan hilang setelah aksi demonstrasi di sekitar Markas Korps Brimob, Kwitang, Jakarta Pusat pada 31 Agustus 2025.

Keluarga Bima melaporkan kejadian ini ke KontraS pada 5 September 2025. Menurut laporan, terakhir kali Bima terlihat adalah ketika hendak mengunjungi temannya di daerah Glodok. KontraS segera melakukan pencarian dengan mendatangi berbagai kantor polisi dan lokasi yang mungkin menjadi tempat keberadaan Bima. Namun, hingga laporan mengenai posko aduan orang hilang difinalisasi, status Bima tetap dinyatakan hilang.

Titik terang muncul ketika pihak kepolisian berhasil menemukan Bima di Malang pada 17 September 2025. Bima ternyata sedang berjualan mainan barong di sana.

KontraS menduga adanya miskomunikasi antara pelapor, yaitu keluarga Bima, dengan yang bersangkutan. Menurut KontraS, kasus Bima termasuk dalam kategori aduan orang hilang akibat kesalahan komunikasi, meskipun fenomena penghilangan orang secara paksa juga nyata terjadi.

Kepolisian juga memberikan keterangan terkait penemuan Bima. Polsek Cikarang Selatan menerima laporan hilangnya Bima pada 6 September 2025. Bima diketahui berpamitan kepada keluarga pada 31 Agustus 2025, namun tidak terlibat dalam unjuk rasa. Ia justru melakukan perjalanan ke Malang, Jawa Timur.

Di Malang, Bima tinggal sementara di sebuah hotel dan mencari nafkah dengan berjualan barongsai di sekitar Kelenteng Lama. Polres Kota Malang kemudian menemukan Bima di lokasi tersebut.

Scroll to Top