Mars Simpan Misteri: Inti Padat Terungkap, Mirip Bumi!

Planet Mars, yang selama ini dikenal sebagai dunia yang dingin dan gersang, ternyata menyimpan kejutan besar. Para ilmuwan kini berhasil membuktikan bahwa Mars memiliki inti dalam yang padat, sebuah penemuan yang mengubah pemahaman kita tentang planet merah ini.

Data gempa Mars yang dikumpulkan oleh misi InSight NASA menjadi kunci penemuan ini. Selama empat tahun, InSight merekam getaran di bawah permukaan Mars, hingga akhirnya berhenti beroperasi karena debu. Analisis data gempa ini mengungkapkan adanya gelombang seismik langka yang hanya mungkin terjadi jika ada inti padat di pusat planet.

Gelombang seismik ini menunjukkan bahwa struktur internal Mars jauh lebih kompleks dari yang diperkirakan sebelumnya. Inti padat ini mencakup sekitar 18% dari radius Mars, proporsi yang mirip dengan inti padat Bumi.

Dua jenis gelombang seismik, PKiKP dan PKKP, memainkan peran penting dalam penemuan ini. Gelombang PKiKP memantul dari batas inti dalam, sementara PKKP melintasi inti luar dan menunjukkan perubahan kecepatan yang hanya bisa dijelaskan dengan keberadaan inti padat.

Bukti ini menunjukkan bahwa bagian terdalam Mars tidak hanya terdiri dari cairan logam, tetapi juga telah mengalami kristalisasi, seperti yang terjadi pada Bumi. Informasi ini sangat penting untuk memahami evolusi termal dan kimia Mars selama miliaran tahun.

Analisis juga menunjukkan bahwa inti dalam Mars tidak sepenuhnya terbuat dari besi, tetapi tercampur dengan unsur-unsur ringan seperti oksigen. Pemisahan unsur-unsur ini selama proses pendinginan menciptakan perbedaan kepadatan antara inti padat dan cair, yang memicu pergerakan fluida di sekitarnya.

Fenomena ini terkait erat dengan hilangnya medan magnet global Mars. Dulu, Mars memiliki medan magnet yang melindungi permukaannya, tetapi dinamo internal yang menghasilkannya perlahan-lahan mati. Meskipun keberadaan inti padat tidak menjamin keberadaan dinamo aktif, temuan ini membantu menjelaskan mengapa dinamo Mars berhenti berfungsi. Pergerakan inti yang lambat atau kristalisasi yang tidak sempurna mungkin menjadi penyebabnya.

Sebelumnya, ilmuwan hanya mengetahui bahwa Mars memiliki inti luar cair berdasarkan pantulan gelombang dari batas antara mantel dan inti. Namun, bagian terdalam planet tetap menjadi misteri hingga penemuan gelombang seismik ini.

Teknik analisis yang digunakan melibatkan pemisahan sinyal halus dari gelombang seismik yang tersembunyi di antara getaran lainnya. Para peneliti menggunakan metode tumpukan data dari berbagai kejadian untuk memperjelas sinyal yang sangat lemah namun signifikan ini.

Perbedaan kecepatan gelombang yang signifikan antara inti luar dan dalam juga memberikan petunjuk tentang komposisi material di dalamnya, yang mendukung dugaan bahwa Mars mengalami proses kristalisasi aktif dalam jangka waktu yang sangat lama.

Fenomena serupa juga ditemukan di Bumi dan Bulan. Keberhasilan mendeteksi gelombang PKiKP di Mars dari satu titik pengamatan membuktikan bahwa struktur planet dapat dipelajari secara detail tanpa memerlukan jaringan besar.

Pemahaman baru ini membuka peluang untuk memetakan interior planet lain. Eksplorasi masa depan dapat melibatkan lebih banyak stasiun seismik dan instrumen magnetik untuk mengamati dinamika inti planet secara real-time.

Kata Kunci: Inti Mars, Struktur Inti Mars, Inti Bumi, Planet Mars

Scroll to Top