Hamas Sambut Baik Pengakuan Negara Palestina oleh Negara-Negara Barat

Jakarta – Hamas menyambut positif langkah negara-negara Barat yang baru-baru ini mengakui kenegaraan Palestina. Kelompok perlawanan Palestina ini menganggap pengakuan tersebut sebagai "langkah krusial dalam menegaskan hak rakyat Palestina atas tanah dan tempat-tempat suci, serta dalam mewujudkan negara merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kota."

Meski demikian, Hamas menekankan bahwa pengakuan ini "harus disertai tindakan nyata, yang mengarah pada penghentian segera" konflik di Gaza dan penolakan terhadap proyek perluasan permukiman Israel di Tepi Barat.

Hamas mendesak masyarakat internasional, termasuk PBB dan badan-badannya, untuk "menghentikan segala bentuk kolaborasi dan koordinasi" dengan Israel.

Hamas juga menyerukan penerapan sanksi "tindakan hukuman," serta upaya membawa para pemimpin Israel ke pengadilan "atas kejahatan terhadap kemanusiaan."

Pejabat senior Hamas, Mahmud Mardaw, juga menyambut baik pengakuan ini. "Perkembangan ini adalah kemenangan bagi hak-hak Palestina dan keadilan perjuangan kami," ujarnya.

Dalam pernyataan yang dirilis pada hari Minggu, Hamas menegaskan bahwa pengakuan tersebut harus dibarengi dengan "tindakan praktis."

Tindakan ini, menurut Hamas, harus mencakup penghentian segera "perang yang dilancarkan terhadap rakyat kami di Jalur Gaza dan menghadapi proyek aneksasi serta yudaisasi yang sedang berlangsung di Tepi Barat dan Yerusalem."

Sebelumnya, Inggris, Kanada, Portugal, dan Australia secara resmi mengakui kenegaraan Palestina, menjelang pertemuan Majelis Umum PBB pekan ini.

Pengakuan ini muncul di tengah rencana Israel untuk memperluas permukiman di Tepi Barat dan meningkatkan konflik di Gaza, Palestina.

Scroll to Top