Pasar Keuangan Indonesia: Antara Rekor IHSG dan Tekanan Rupiah

Pasar keuangan Indonesia menutup pekan lalu dengan performa yang kontras. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak rekor tertinggi sepanjang masa, mencapai level 8.051,12 pada Jumat (19 September 2025). Sementara itu, nilai tukar rupiah justru tertekan ke level terendah dalam empat bulan terakhir. Perbedaan ini mengindikasikan optimisme di pasar saham tidak sepenuhnya menular ke pasar valuta asing.

IHSG mencatatkan kenaikan harian sebesar 0,53% atau 42,69 poin, dengan nilai transaksi mencapai Rp69,48 triliun. Sektor konsumer primer, energi, dan kesehatan menjadi pendorong utama kenaikan tersebut. Saham-saham pertambangan seperti Dian Swastatika Sentosa (DSSA) dan Bumi Resources Minerals (BRMS) mengalami lonjakan signifikan. Secara keseluruhan, IHSG menguat 2,51% sepanjang pekan lalu.

Di sisi lain, rupiah melemah 0,52% ke level Rp16.585 per dolar AS, menjadi posisi terlemah sejak Mei 2025. Tekanan pada rupiah disebabkan oleh kombinasi penguatan dolar AS pasca sinyal hati-hati dari The Fed, serta keluarnya modal asing akibat instabilitas politik dalam negeri.

Imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun juga mengalami kenaikan, mencapai 6,34%. Kenaikan imbal hasil ini mengindikasikan penurunan harga SBN karena aksi jual oleh investor.

Sementara itu, bursa saham AS (Wall Street) mencatatkan kinerja positif dengan mencetak rekor tertinggi sepanjang masa. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,37%, S&P 500 menguat 0,49%, dan Nasdaq Composite meningkat 0,72%.

Sentimen Pasar Pekan Ini

Pekan ini, pasar keuangan Indonesia akan dipengaruhi oleh sejumlah faktor eksternal dan domestik, antara lain:

  • Konferensi Pers APBN KiTa: Menteri Keuangan akan menyampaikan kinerja belanja pemerintah dan pendapatan negara untuk periode Januari-Agustus 2025.
  • Data Uang Beredar: Bank Indonesia (BI) akan merilis data uang beredar (M2) periode Juli 2025.
  • Kebijakan Suku Bunga China: Bank sentral China (PBoC) dijadwalkan mengumumkan kebijakan suku bunga pinjaman (LPR) untuk September.
  • PMI AS: Amerika Serikat (AS) akan mengumumkan PMI Global S&P, Manufaktur hingga Jasa periode September 2025.
  • Inflasi PCE Amerika Serikat: AS akan merilis data inflasi pengeluaran pribadi warga AS (PCE) periode Agustus 2025.
  • Pidato Jerome Powell dan Petinggi The Fed: Pernyataan dari pejabat The Fed akan memberikan petunjuk mengenai arah kebijakan moneter AS ke depan.

Agenda dan Rilis Data Hari Ini

Berikut adalah agenda dan rilis data yang dijadwalkan hari ini:

  • Konferensi pers APBN KiTa oleh Kementerian Keuangan.
  • Rapat Koordinasi Percepatan Pelaksanaan Program Hilirisasi Komoditas Prioritas Perkebunan.
  • Press conference Halal Indonesia International Industry Expo (Halal Indo) 2025.
  • Konferensi pers Tingkat Bunga Penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan.
  • Tender Offer MMEN.
  • Public Expose BCIC , FOOD.
Scroll to Top