Harga emas kembali bersinar setelah sempat melemah, didorong oleh permintaan aset safe haven yang kuat. Tren positif ini memicu spekulasi bahwa target harga US$4.000 per troy ons bukan lagi sekadar mimpi.
Pada perdagangan Senin (22/9/2025) pukul 06.02 WIB, harga emas spot global tercatat menguat 0,10% menjadi US$3.687,39 per troy ons. Sebelumnya, pada hari Jumat (19/9/2025), harga emas melonjak 1,09% ke level US$3.683,73 per troy ons, mematahkan tren penurunan selama dua hari berturut-turut. Kenaikan ini menandai minggu kelima berturut-turut emas berada di zona hijau.
Fokus pasar saat ini tertuju pada sinyal-sinyal lanjutan dari The Federal Reserve (The Fed) setelah bank sentral AS tersebut memangkas suku bunga untuk pertama kalinya tahun ini. Meskipun The Fed menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin, mereka juga memberikan peringatan tentang inflasi yang masih tinggi, menimbulkan keraguan tentang kecepatan pelonggaran kebijakan moneter di masa depan.
Proyeksi terbaru The Fed mengindikasikan kemungkinan dua kali lagi pemangkasan suku bunga sebelum akhir tahun ini, dan hanya satu kali lagi pada tahun 2026. Setelah pengumuman tersebut, harga emas sempat mencapai rekor tertinggi di US$3.707,40 sebelum mengalami koreksi.
"Emas masih sangat kuat dan hanya mengalami jeda setelah keputusan The Fed. Tren bullish masih utuh dan kita berpotensi melihat US$4.000 sebelum akhir tahun," ujar seorang analis pasar.
Presiden Fed Bank of Minneapolis menyatakan bahwa risiko di pasar tenaga kerja menjadi alasan pemangkasan suku bunga minggu ini dan kemungkinan pengurangan pada dua pertemuan bank sentral berikutnya. Suku bunga yang lebih rendah cenderung menguntungkan emas karena mengurangi biaya peluang memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil. Emas juga cenderung berkinerja baik selama periode ketidakpastian, dan telah meningkat hampir 40% sepanjang tahun ini.
Di sisi lain, premi emas fisik di India melonjak ke level tertinggi dalam 10 bulan karena rekor harga menjelang musim liburan tidak menghalangi investor untuk membeli emas batangan, mengantisipasi kenaikan lebih lanjut. Sementara itu, diskon di China melebar ke level tertinggi dalam lima tahun.
Kinerja emas yang solid didukung oleh sejumlah faktor, termasuk hasil yang kurang memuaskan dari pasar tenaga kerja AS dan spekulasi pemangkasan suku bunga tambahan oleh The Fed. Kekhawatiran tentang potensi perlambatan ekonomi AS juga turut memperkuat daya tarik emas sebagai aset safe haven.
Permintaan yang berkelanjutan dari bank sentral, terutama dari China, serta ketidakpastian geopolitik yang meluas, terus memberikan dukungan mendasar bagi harga emas.
Secara teknikal, pelaku pasar mengincar level US$4.000 per troy ons sebagai target resistensi berikutnya, asalkan emas mampu mempertahankan dukungan di sekitar rata-rata 20 hari.
Sementara itu, harga perak (XAG) di pasar spot juga mencatat kinerja positif pada hari Jumat (19/9/2025), melesat 3,06% ke level US$43,08 per troy ons, menjadi penguatan tertinggi sepanjang tahun ini. Namun, pada perdagangan Senin (22/9/2025) pukul 06.02 WIB, harga perak terkoreksi tipis 0,07% ke level US$43,05 per troy ons.