Kakek Perampok Kim Kardashian: Kisah Aksi Kriminal Serampangan dan Ketidaktahuan Identitas Korban

Kasus perampokan yang menimpa Kim Kardashian di Paris pada tahun 2016 silam kembali mencuat ke permukaan dengan diadakannya persidangan terhadap para pelaku. Salah satu pelaku utama, Yunice Abbas, seorang pria berusia 62 tahun dengan rekam jejak kriminal yang panjang, mengaku tak menyadari siapa korbannya hingga keesokan harinya.

Abbas, bersama komplotannya yang dijuluki "perampok kakek" oleh media Prancis, berhasil menggasak perhiasan senilai jutaan dolar, termasuk cincin pertunangan mewah dari Kanye West. Namun, serangkaian kesalahan fatal dan aksi yang kurang terencana membuat perampokan ini menjadi bumerang bagi mereka.

Geng Kriminal Usia Senja

Sebagian besar anggota geng perampok ini lahir pada era 1950-an. Abbas dan Aomar Ait Khedache, yang berusia 68 tahun, telah mengakui perbuatan mereka. Ironisnya, salah satu anggota geng bahkan dibebaskan karena menderita demensia.

Malam Nahas di Paris

Pada malam tanggal 2 Oktober 2016, Abbas dan empat rekannya menyatroni suite mewah Kardashian di Hotel de Pourtalès. Mereka menyamar sebagai polisi dan menodongkan senjata kepada resepsionis hotel sebelum akhirnya menyerbu kamar Kardashian.

Kardashian yang sedang beristirahat setelah menghadiri acara Paris Fashion Week, terkejut dengan kedatangan para perampok. Ia sempat mencoba menghubungi saudara perempuannya dan penata gayanya, namun tak berhasil. Para perampok, dengan bantuan resepsionis sebagai penerjemah, meminta cincin pertunangan Kardashian.

Setelah berhasil mendapatkan perhiasan dan uang tunai, para perampok mengikat Kardashian di kamar mandi dan melarikan diri dengan sepeda dan berjalan kaki.

Ketidaktahuan yang Mencengangkan

Abbas baru menyadari siapa korbannya ketika melihat berita di televisi keesokan harinya. Ia terkejut mengetahui bahwa ia telah merampok seorang bintang realitas terkenal dunia.

Kesalahan Fatal dan Akibatnya

Perampokan ini diwarnai dengan serangkaian kesalahan yang berujung pada penangkapan para pelaku. Paris yang dilengkapi dengan kamera CCTV memudahkan polisi untuk mengidentifikasi para perampok. Selain itu, Abbas sempat menjatuhkan sekantong perhiasan saat melarikan diri.

Polisi berhasil menangkap Abbas dan beberapa rekannya pada Januari 2017 setelah melacak jejak DNA yang tertinggal di tempat kejadian perkara.

Konspirasi Orang Dalam?

Persidangan ini juga mengungkap dugaan keterlibatan orang dalam. Gary Madar, yang perusahaannya menyediakan transportasi untuk keluarga Kardashian, dicurigai memberikan informasi kepada para perampok mengenai keberadaan Kim.

Ke Mana Perginya Perhiasan?

Hingga saat ini, keberadaan perhiasan hasil curian masih menjadi misteri. Polisi menduga bahwa perhiasan tersebut telah dilebur atau dijual di Antwerp, Belgia, pusat perdagangan berlian dunia. Cincin pertunangan Kim Kardashian sendiri tidak pernah ditemukan.

Perampokan ini meninggalkan trauma mendalam bagi Kim Kardashian dan memaksanya untuk lebih berhati-hati dalam berbagi informasi tentang kehidupan pribadinya di media sosial.

Scroll to Top