Ashanty tengah gigih memperjuangkan tanah warisan dari sang ayah yang kini menjadi sengketa. Di balik perebutan lahan tersebut, tersimpan cerita masa kecil yang sangat berarti bagi pelantun lagu "Jodohku" itu.
Tanah ini bukan sekadar aset, melainkan saksi bisu kebersamaan Ashanty dengan mendiang ayahnya yang jarang ditemui saat ia kecil. Tempat itu menjadi lokasi memancing favorit mereka. Hasil tangkapan ikan, kemudian dibakar bersama di saung yang ada di sana. Kenangan inilah yang membuat Ashanty merasa memiliki ikatan emosional yang kuat dengan tanah warisan tersebut.
Selain kenangan indah bersama sang ayah, keluarga Ashanty juga memiliki rencana mulia untuk tanah tersebut. Mereka berencana membangun yayasan dan rumah-rumah kecil untuk anak-anak yang membutuhkan. Impian ini semakin memotivasi Ashanty untuk mempertahankan haknya atas tanah tersebut.
Ashanty pun melayangkan peringatan keras kepada pihak pengembang yang kini menguasai lahan tersebut. Ia menekankan bahwa membangun di atas hak orang lain tidak akan membawa keberkahan. "Ini ada hak orang lain di sini, percaya sama aku apa pun yang kamu lakukan itu pasti panas yang namanya warisan orang," tegasnya.
Istri Anang Hermansyah ini juga mengungkapkan kekecewaannya karena niat baiknya untuk mencari solusi justru diabaikan. Pihak pengembang, yang sempat berjanji untuk berdiskusi, justru melanjutkan pembangunan tanpa menghiraukan sengketa yang ada. Hal ini membuat Ashanty merasa bahwa pihak pengembang tidak sesuai dengan harapannya.
