Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta meningkatkan pengawasan dini terhadap penyakit campak setelah mendapati enam kasus positif sejak Januari hingga Agustus 2025.
"Pengawasan dini terus dilakukan. Perkembangan campak terus kami pantau," kata pejabat Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta.
Selama periode tersebut, tercatat 166 anak di Yogyakarta berstatus suspek campak. Setelah pemeriksaan sampel di laboratorium, enam anak dinyatakan positif.
Meskipun ada kasus positif, kondisi di Yogyakarta dianggap masih aman dan terkendali berkat deteksi dini dan upaya pencegahan yang terus dilakukan petugas kesehatan.
Pencegahan juga dilakukan melalui imunisasi campak pada bayi dan pemberian dosis lanjutan saat usia 18 bulan, serta pada anak-anak sekolah.
"Cakupan vaksinasi campak di Yogyakarta sudah melebihi target nasional 95 persen, mencapai lebih dari 96 persen," jelasnya.
Pendekatan kepada masyarakat terus dilakukan dengan menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan tokoh agama setempat untuk meningkatkan kesadaran.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan menekankan bahwa campak lebih berbahaya dari COVID-19 karena tingkat penularannya yang sangat tinggi. Satu penderita campak dapat menularkan penyakit ini ke 18 orang lainnya, jauh lebih tinggi dibandingkan COVID-19.