Suntikan Dana Pemerintah Bikin Hotman Paris Protes, Ini Alasannya!

Dana segar senilai Rp 200 triliun yang digelontorkan pemerintah ke sektor perbankan ternyata memicu protes dari pengacara kondang, Hotman Paris. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan keluhan Hotman terkait penurunan bunga deposito.

Penyebabnya, kucuran dana tersebut berhasil menekan biaya dana (cost of fund) perbankan, diiringi dengan peningkatan likuiditas. Akibatnya, saat memperpanjang deposito, Hotman Paris mendapati bunga yang lebih rendah dari sebelumnya.

Menanggapi protes tersebut, Purbaya justru membenarkan bahwa penurunan bunga deposito adalah tujuan utama dari kebijakan suntikan dana tersebut. Pemerintah berharap, dengan bunga deposito yang kurang menarik, masyarakat akan lebih terdorong untuk membelanjakan uangnya, sehingga memicu perputaran roda ekonomi.

"Memang itu tujuan saya, biar dia belanja lagi, kalau belanja kan ekonomi jalan. Atau dia bagi-bagi ke orang, ekonomi jalan. Memang itu tujuannya. Jadi, itu merupakan konfirmasi bahwa kebijakan kita mulai jalan," jelas Purbaya.

Purbaya optimistis, kebijakan ini akan mendorong peningkatan konsumsi dan investasi, serta memberikan efek berganda (multiplier effect) terhadap pertumbuhan ekonomi.

Pemerintah menempatkan dana di bank dengan bunga rendah (80% dari bunga acuan BI) dalam jangka waktu enam bulan yang dapat diperpanjang. Bank-bank yang menerima penempatan dana antara lain Bank Mandiri, BNI, BRI, Bank Tabungan Negara (BTN), dan Bank Syariah Indonesia (BSI). Dana tersebut tidak boleh digunakan untuk pembelian Surat Berharga Negara (SBN). Pemerintah menjamin akan menjaga kondisi agar perbankan tidak terganggu.

Scroll to Top